REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Libur Lebaran 1444 Hijriyah merupakan momen yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga. Kumpul keluarga itu tak mesti harus dilakukan di rumah. Banyak alternatif lokasi wisata yang dapat dikunjungi dengan murah meriah.
Di Kota Tasikmalaya, terdapat lokasi yang dapat dijadikan tempat wisata sederhana, yaitu Jalan Cihideung. Masyarakat tak perlu membayar tiket untuk bisa masuk ke kawasan yang dijadikan jalur pedestrian itu.
Kondisi Jalan Cihideung saat ini jauh berbeda dibandingkan saat momen Lebaran tahun lalu. Pada pertengahan 2022, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya telah melakukan penataan di jalan sepanjang 370 meter itu.
Jalanan yang sebelumnya diperuntukan bagi kendaraan bermotor itu telah diubah menjadi jalur pedestrian lebih dari setengah lebar jalan. Dari total 12 meter lebar jalan itu, hanya sekitar tiga meter yang dijadikan untuk kendaraan melintas. Sisanya diperuntukkan bagi pejalan kaki.
Tak hanya ramah pejalan kaki, sepanjang jalan yang menghubungkan Jalan KH Mustofa dengan Jalan Pasar Wetan itu juga dihisasi berbagai ornamen. Di bagian bawah, terdapat ornamen sepatu kelom geulis yang dapat dijadikan tempat duduk. Sementara di atasnya, tergantung ratusan payung geulis khas Tasikmalaya sebagai hiasan.
Apabila malam hari, suasana di Jalan Cihideung dapat lebih asyik. Selain terdapat tiang lampu berbentuk estetik, di bagian atas juga ada lampu-lampu tergantung di sekitar payung geulis.
Berdasarkan pantauan Republika, pada Sabtu (22/4/2023) pagi setelah sholat id, terdapat beberapa warga yang berfoto bersama di jalan itu. Tak heran, suasana di Jalan Cihideung memang layak untuk dijadikan spot foto yang bisa dipamerkan di media sosial.
Salah seorang warga yang berfoto di jalan itu, Annisa (31 tahun), mengaku sengaja datang ke tempat itu pagi-pagi lantaran suasananya masih sepi. Selain itu, pada pagi hari juga cuaca tak terlalu panas.
"Enak suasananya. Untungnya pas ke sana lagi sepi, jadi dapet banyak foto bagus," kata dia.
Menurut dia, keberadaan payung geulis beragam warna yang tergantung sangat menarik untuk dijadikan latar foto. Apalagi, di sisi kanan dan kiri terdapat toko-toko di jalan itu juga berwana, sehingga terlihat cocok.
Namun, ia menyayangkan masih adanya sisa sampah di Jalan Cihideung yang belum dibersihan. "Jadi agak ganggu. Beberapa payungnya juga sudah rusak," kata dia.