Sabtu 22 Apr 2023 20:00 WIB

Prajurit Kostrad dan Kopassus Gugur, CISS: SDM Tempur TNI Perlu Dievaluasi

CISS mendorong evaluasi internal untuk antisipasi serangan KST Papua

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Direktur Eksekutif Center of Intelligence and Strategic Studies (CISS), Ngasiman Djoyonegoro. Dia mendorong evaluasi internal untuk antisipasi serangan KST Papua
Foto: Dok Istimewa
Direktur Eksekutif Center of Intelligence and Strategic Studies (CISS), Ngasiman Djoyonegoro. Dia mendorong evaluasi internal untuk antisipasi serangan KST Papua

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Direktur Eksekutif Center of Intelligence and Strategic Studies (CISS), Ngasiman Djoyonegoro mengatakan, gugurnya anggota Kostrad TNI dan Kopassus TNI di Papua akibat serangan Kelompok Separatis Teroris (KST) di Papua patut dijadikan perhatian dan evaluasi bagi TNI. Menurut dia, pasukan tempur TNI perlu dievaluasi. 

"Pertama, SDM tempur TNI perlu dievaluasi secara lebih mendalam. Seharusnya korban jiwa bisa diminimalisir jika personel TNI siap tempur, terlebih yang menjadi korban adalah pasukan khusus," ujar Ngasiman dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (22/4/2023).

Baca Juga

Artinya, kata dia, ada sistem yang tidak kuat dalam rekrutmen, penggemblengan dan pembinaan personel. Sementara, kualitas personel merupakan cerminan kualitas dari proses. 

Selain itu, menurut Ngasiman, TNI juga harus mengevaluasi sistem komando di daerah yang rawan konflik. Menurut dia, ini menyangkut pemilihan personel berdasarkan kapabilitas, informasi intelijen, dukungan alutsista dan sistem pengambilan keputusan dalam operasi

"Sistem komando ini mencerminkan keseriusan TNI dalam mempersiapkan dirinya di medan-medan yang memang sudah ketahuan tingkat kesulitannya," kata Ngasiman.

Dia pun mendorong agar TNI tetap menjalankan profesionalitasnya dalam menjalankan tugasnya. Bagaimanapun, kata dia, KST di Papua haruslah ditanggulangi karena dapat mengganggu dan mengancam kedaulatan negara.

Sebelumnya, Kodam Cenderawasih membenarkan kelompok separatis teroris (KST) Papua menyergab dan menyerang Pos Militer Mugi di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023) sore WIT. Dalam kronologi yang dikirimkan untuk Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) I/Kostrad, dilaporkan enam personel TNI gugur.

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan adanya insiden penyerangan itu. Meski begitu, jumlah korban masih belum bisa dipastikan, termasuk kabar sembilan personel TNI AD tertangkap KST. Selain berasal dari Satuan Tugas (Satgas) Yonif Raider 321/Galuh Taruna Kostrad, dilaporkan personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus) juga menjadi korban. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement