Umat Islam China menghadiri upacara pengibaran bendera sebelum sholat Idul Fitri di Masjid Niujie di Beijing, China, Sabtu (22/4/2023). (FOTO : EPA-EFE/MARK R. CRISTINO)
Umat Islam China menghadiri upacara pengibaran bendera sebelum sholat Idul Fitri di Masjid Niujie di Beijing, China, Sabtu (22/4/2023). (FOTO : EPA-EFE/MARK R. CRISTINO)
Umat Islam China bersiap untuk sholat Idul Fitri di Masjid Niujie di Beijing, China, Sabtu (22/4/2023). (FOTO : EPA-EFE/MARK R. CRISTINO)
Umat Islam Beijing melaksanakan sholat Idul Fitri di Masjid Niujie di Beijing, China, Sabtu (22/4/2023). (FOTO : EPA-EFE/MARK R. CRISTINO)
Masjid ini didikrikan pada akhir abad ke-10 Masehi di era Dinasti Liao. (FOTO : EPA-EFE/MARK R. CRISTINO)
Distrik tempat masjid ini dikenal sebagai wilayah yang diami etnis Hui yang beragama Islam. (FOTO : EPA-EFE/MARK R. CRISTINO)
Umat Islam China saling bersalaman usai sholat idul Fitri di Masjid Niujie di Beijing, China, Sabtu (22/4/2023). (FOTO : EPA-EFE/MARK R. CRISTINO)
Umat Islam China meninggalkan masjid setelah sholat Idul Fitri di Masjid Niujie di Beijing, China, Sabtu (22/4/2023). (FOTO : EPA-EFE/MARK R. CRISTINO)
Di China terdapat 20 juta warganya yang menganut agama Islam. Angka ini menjadi tergolong kecil dibanding jumlah total warga RRC yang mencapai 1,4 miliar jiwa. (FOTO : EPA-EFE/MARK R. CRISTINO)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Ada yang unik saat muslim Beijing menggelar Sholat Id di Masjid Niujie, Beijing, Sabtu (22/4/2023). Mereka harus menggelar upacara pengibaran bendera terlebih dahulu. Mereka tampak berdiri berjajar menghadap tiang bendera dan mengikuti pengibaran bendera nasional China.
Hal ini telah berlangsung sejak lama dan diberlakukan di semua masjid yang akan menggelar sholat id. Meski minoritas, di China sendiri total terdapat 20 juta umat muslim. Angka ini menjadi kecil dibandingkan populasi China yang mencapai 1,4 miliar jiwa.
Sholat Id di Masjid Niujie mayoritas diikuti muslim China dari etnis Hui. Masjid ini telah berdiri sejak abad ke-10. Sempat dihancurkan oleh pemerintahan Mongol di abad ke-12 namun kembali dibangun dan diperluas pada abad ke-15 dan 17.
Kini masjid ini berada di kawasan distrik Xuanwu Beijing. Di kawasan ini 13.000 jiwa penduduk muslim tinggal dan menjadikan tempat ini sentra makanan halal di Beijing.
sumber : EPA EFE, Republika
Advertisement