Ahad 23 Apr 2023 13:16 WIB

Elon Musk Pulihkan Tanda Centang Biru Sejumlah Selebritas dan Tokoh

Stephen King hingga Chrissy Teigen kembali dapatkan centang biru di akun Twitter-nya.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Reiny Dwinanda
Twitter (Ilustrasi). Elon Musk tampak memulihkan centang biru pengguna Twitter dengan jumlah pengikut yang banyak.
Foto: Reuters
Twitter (Ilustrasi). Elon Musk tampak memulihkan centang biru pengguna Twitter dengan jumlah pengikut yang banyak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah sekitar dua hari menghapus centang biru bagi pengguna yang tidak berlangganan Twitter Blue, bos Twitter Elon Musk tampaknya menyerah. Beberapa selebritas dan tokoh publik, mulai dari Stephen King hingga Chrissy Teigen mengungkapkan, rasa terkejutnya mengetahui centang biru mereka yang muncul kembali.

"Teman-teman memberi tahu saya bahwa cek verifikasi biru saya telah dipulihkan. Tidak tahu kenapa. Saya belum membayar apa pun. Saya belum membayar sepeser pun," kata bintang Seinfeld, Jason Alexander.

Baca Juga

Tampaknya Musk hanya memulihkan centang biru kepada pengguna dengan jumlah pengikut yang banyak. Dari tindakannya, Musk terlihat dia tidak mau memberikan masalah baru sejak mengumukan sistem verifikasi Twitter Blue seharga delapan dolar AS (sekitar Rp 120 ribu) per bulan.

Keputusan Musk memberikan verifikasi hanya bagi mereka yang berlangganan Twitter Blue menimbulkan kekacauan. Banyak selebritas yang tidak memiliki tanda verifikasi. Ini membuka jalan bagi siapa pun untuk membuat akun palsu selebritas.

Dengan gaya klasiknya, Musk menanggapi respons warganet sebagai candaan. Dalam sebuah utasan mantan Menteri Tenaga Kerja Robert Reich, Musk mengatakan akan membayarkan centang biru Reich.

“Saya akan membayar centang biru Anda, hadiah dari saya untuk Anda," kata Musk menanggapi utas Reich yang menolak centang birunya.

Namun, langkah tersebut tampaknya jauh lebih luas daripada sekadar lelucon bagi mereka yang mengkritik sistem verifikasi. Dari Paus Fransiskus hingga mantan Presiden Donald Trump, banyak tokoh terkemuka yang melihat verifikasi mereka dipulihkan setelah kehilangannya sebentar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement