Ahad 23 Apr 2023 18:27 WIB

Awal Mula Komik Asterix yang Film Adaptasi Terbarunya Segera Tayang di Indonesia

Buku cerita Asterix akan diadaptasi menjadi film live-action terbaru.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Foto adegan di film Asterix & Obelix: The Middle Kingdom.
Foto: Dok Pathé Films
Foto adegan di film Asterix & Obelix: The Middle Kingdom.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buku cerita Asterix karya René Goscinny dan Albert Uderzo diadaptasi menjadi film live action terbaru. Sinema petualangan berbalut komedi berjudul Asterix & Obelix: The Middle Kingdom itu tayang di bioskop Indonesia mulai 27 April 2023.

Asterix & Obelix: The Middle Kingdom berkisah tentang Asterix (Guillaume Canet) dan Obelix (Gilles Lellouche) dari suku Galia. Mereka membantu permaisuri dan putri Cina dari kudeta. Meski tidak mengadaptasi salah satu judul buku secara khusus, cerita dalam film tetap memiliki latar sesuai buku.

Baca Juga

Sama seperti di seri bukunya, film menceritakan para tokoh dari desa Galia di tengah pendudukan Romawi pada tahun 50 sebelum Masehi. Penduduk desa itu menjadi kuat berkat ramuan ajaib, yang dibuat oleh tetua desa yang bernama Getafix (diperankan Pierre Richard).

Asterix adalah salah satu komik Prancis-Belgia paling populer di dunia, yang sudah diterjemahkan ke dalam 111 bahasa dan dialek pada 2009. Sudah banyak film hasil alih wahana buku itu, yakni 10 film animasi dan enam film live action.

Terdapat pula sejumlah permainan yang dibuat berdasarkan karakter tersebut, juga sebuah taman hiburan bernama Parc Astérix tak jauh dari Paris, Prancis. Pada 20 April 2022, tercatat ada 385 juta eksemplar buku Asterix yang telah terjual di seluruh dunia.

Semula, kisah Asterix memulai debutnya sebagai komik strip di majalah Pilote pada 29 Oktober 1959. Pada 1961, buku pertama berisi cerita-ceritanya yang disatukan terbit secara resmi, berjudul Asterix the Gaul. Sejak itu, bukunya dirilis berkala setiap tahun.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement