REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ramainya foto sholat berjamaah di Pesantren Al-Zaytun memicu polemik di jagat maya. Ini terkait dengan posisi shaf perempuan saat sholat berjamaah.
Dalam foto yang beredar viral tersebut, shaf perempuan bercampur dengan jamaah laki-laki. Lalu bagaimana aturan shaf perempuan dalam sholat berjamaah?
Dalam buku Pesan-Pesan Nabi untuk Wanita karya Badwi Mahmud Al-Syekh dijelaskan bahwa shaf laki-laki yang terbaik memang ada di depan. Dalam hadits Imam Muslim yang disebutkan bahwa Rasulullah mengatakan:
خَيْرُ صُفُوفِ الرِّجالِ أوَّلُها، وشَرُّها آخِرُها، وخَيْرُ صُفُوفِ النِّساءِ آخِرُها، وشَرُّها أوَّلُها
"Shaf terbaik laki-laki ada di depan, sedangkan yang terburuk ada di belakang. Sebaliknya, shaf sholat perempuan yang paling baik adalah yang paling belakang. Sedangkan shaf yang paling buruk adalah yang paling depan."
Dijelaskan bahwa, semakin jauh shaf perempuan dari shaf laki-laki maka semakin kecil kemungkinan terkena fitnah. Itulah mengapa shaf terbaik perempuan ada di paling belakang.
Di sisi lain, terdapat beberapa adab yang perlu diperhatikan perempuan di saat menjalankan sholat berjamaah. Yaitu perempuan tdak mengangkat kepada dari rukuk atau sujud sebelum laki-laki mengangkat kepala. Dan sebaiknya keluar masjid terlebih dahulu jika tidak ada pintu khusus untuk masing-masing di dalam masjid ataupun ruangan sholat.
Jagat dunia maya dihebohkan dengan unggahan akun Instagram @kepanitiaanalzaytun. Dalam foto yang diunggah akun dengan bio 'Ini adalah akun resmi Kepanitiaan Al-Zaytun, memberitakan berbagai kegiatan acara di Ma'had Al-Zyatun, Indonesia', unggahan foto sholat Id pada Sabtu (22/4/2023), memicu kontroversi.
Dari foto lainnya, terlihat jamaah perempuan juga ikut mendengarkan tausiyah Panji Gumilang dengan duduk di kursi posisi paling depan di antara jamaah laki-laki. Tentu saja, bercampurnya jamaah laki-laki dan perempuan dalam satu saf menimbulkan kontroversi.
Akun @kukuh_fa****, misalnya, heran dengan para jamaah yang terkesan orang terdidik semua. "Yang gw lihat ini orang-orang berpendidikan semua kan ya? Mereka bisa kasih dalil gak, sholat kayak gitu?"