REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinamika politik Tanah Air, saat ini, masih sangat dinamis menjelang pendaftaran pasangam calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang dibuka pada 19 Oktober hingga 25 November 2023. Termasuk, peluang kembali berhadapannya Partai Gerindra dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, bahwa dalam sistem politik itu siapa pun biasa berhadapan, beriringan, dan bergandengan tangan. "Itu semua sahabat, saudara kita, kawan seperjuangan kita dalam memajukan bangsa dan negara," ujar Muzani di Rumah Dinas Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Jakarta, Ahad (23/4).
Dia menghargai, PDIP yang telah mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal capres. Partai Gerindra sendiri juga kembali mendorong ketua umumnya, Prabowo Subianto untuk berkontestasi di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Kita dengan PDIP sama, kita dengan PDIP kadang-kadang berbeda, demikian juga dengan partai-partai lain, jadi tidak ada problem. Itu adalah hak PDIP untuk mencalonkan tokoh, kader atau nama siapapun jadi capresnya," ujar Muzani.