Senin 24 Apr 2023 06:41 WIB

Warga Asing Terluka dalam Evakuasi di Sudan, Suasana Masih Mencekam

Perang antara tentara Sudan dan RSF belum kunjung reda

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nashih Nashrullah
Asap mengepul di atas kota selama pertempuran yang sedang berlangsung antara tentara Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di Khartoum, Sudan, (19/4/2023). Perebutan kekuasaan meletus sejak 15 April antara tentara Sudan yang dipimpin oleh Panglima Angkatan Darat Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan paramiliter dari Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang dipimpin oleh Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, mengakibatkan setidaknya 200 kematian menurut asosiasi dokter. di Sudan.
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Asap mengepul di atas kota selama pertempuran yang sedang berlangsung antara tentara Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di Khartoum, Sudan, (19/4/2023). Perebutan kekuasaan meletus sejak 15 April antara tentara Sudan yang dipimpin oleh Panglima Angkatan Darat Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan paramiliter dari Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang dipimpin oleh Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, mengakibatkan setidaknya 200 kematian menurut asosiasi dokter. di Sudan.

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM – Angkatan bersenjata Amerika Serikat (AS) dan Inggris, serta negara lain telah mengevakuasi staf kedutaan dan warganya dari Sudan. 

Kedua kelompok yang bertempur di ibu kota Khartoum tidak kunjung mereda dan membuat warga yang dievakuasi terluka pada Ahad (23/4/2023). 

Baca Juga

Ketika orang-orang berusaha melarikan diri dari kekacauan, negara-negara mulai mendaratkan pesawat dan mengorganisir konvoi di Khartoum untuk menarik warga negaranya. 

Beberapa warga negara asing terluka. Tembakan terdengar di seluruh kota dan asap gelap menggantung di atas kepala.