Senin 24 Apr 2023 14:15 WIB

AS Desak Korsel tak Isi Kekurangan Chip di Cina

AS telah memberlakukan serangkaian kontrol ekspor pada teknologi pembuatan chip ke Ci

Ilustrasi pembuatan chip. Financial Times melaporkan pada hari Ahad (23/4/2023) bahwa Amerika Serikat (AS) meminta Korea Selatan (Korsel) untuk mendesak pembuat chipnya agar tidak mengisi celah pasar di China jika Beijing melarang pembuat chip memori Micron Technology Inc menjual chip.
Foto: ANTARA/Teguh Prihatna
Ilustrasi pembuatan chip. Financial Times melaporkan pada hari Ahad (23/4/2023) bahwa Amerika Serikat (AS) meminta Korea Selatan (Korsel) untuk mendesak pembuat chipnya agar tidak mengisi celah pasar di China jika Beijing melarang pembuat chip memori Micron Technology Inc menjual chip.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Financial Times melaporkan pada hari Ahad (23/4/2023) bahwa Amerika Serikat (AS) meminta Korea Selatan (Korsel) untuk mendesak pembuat chipnya agar tidak mengisi celah pasar di China jika Beijing melarang pembuat chip memori Micron Technology Inc menjual chip. Berita itu muncul menjelang kunjungan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol ke AS pada Senin (24/4/2023) untuk pertemuan puncak dengan Presiden Joe Biden.

Perjalanan Yoon pada 24-29 April akan menjadi kunjungan kenegaraan pertama ke AS oleh seorang pemimpin Korea Selatan sejak 2011 dan akan menandai peringatan 70 tahun aliansi negara-negara tersebut.

Baca Juga

Washington meminta Seoul untuk mendorong Samsung Electronics dan SK Hynix untuk menahan diri dari meningkatkan penjualan ke Cina jika Micron dilarang sebagai akibat dari penyelidikan oleh Beijing. FT mengutip orang-orang yang akrab dengan situasi tersebut.

Regulator dunia maya Cina pada Maret mengatakan akan melakukan tinjauan keamanan produk Micron yang dijual di negara tersebut. Pembuat chip itu mengatakan bulan lalu sedang bekerja sama dengan pemerintah Cina dan operasinya di negara itu berjalan normal.

Gedung Putih tidak mengomentari laporan FT, tetapi menambahkan bahwa pemerintahan Biden dan Yoon telah melakukan upaya untuk mengoordinasikan investasi di sektor semikonduktor, mengamankan teknologi penting, dan mengatasi tekanan ekonomi.

AS telah memberlakukan serangkaian kontrol ekspor pada teknologi pembuatan chip ke Cina karena khawatir hal itu dapat digunakan untuk memproduksi chip untuk aplikasi militer. Ini telah memasukkan sejumlah perusahaan chip terbesar Cina ke dalam daftar hitam, termasuk saingan Micron, Yangtze Memory Technologies Co Ltd.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement