Senin 24 Apr 2023 12:55 WIB

BMKG: Dinamika Atmosfer Salah Satu Penyebab Indonesia Alami Suhu Panas

Indonesia tidak mengalami gelombang panas.

Suasana langit biru di Jakarta terlihat di Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (2/12/2020). BMKG mencatat wilayah Ciputat, Tangerang Selatan, menjadi daerah di Indonesia dengan suhu maksimum harian tertinggi pada 17 April 2023, yakni sebesar 37,2 derajat Celsius.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Suasana langit biru di Jakarta terlihat di Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (2/12/2020). BMKG mencatat wilayah Ciputat, Tangerang Selatan, menjadi daerah di Indonesia dengan suhu maksimum harian tertinggi pada 17 April 2023, yakni sebesar 37,2 derajat Celsius.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir ialah dinamika atmosfer yang tidak biasa turut berperan. Suhu panas ekstrem juga melanda negara-negara Asia sepekan terakhir.

"Indonesia tidak mengalami gelombang panas, tetapi suhu maksimum udara permukaan tergolong panas," ujar Plt Deputi Bidang Klimatologi, Dodo Gunawan di Jakarta, Senin (24/4/2023).

Baca Juga

Dodo mengemukakan terdapat lima penyebab suhu panas di Indonesia, yakni dinamika atmosfer yang tidak biasa dan suhu panas bulan April di wilayah Asia Selatan secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu Matahari. Ia menyebut lonjakan panas tahun 2023 adalah yang terparah.

photo
Waspadai heat stroke. - (Republika)

Selain itu, lanjut Dodo, tren pemanasan global dan perubahan iklim, gelombang panas heat wave semakin berisiko berpeluang terjadi 30 kali lebih sering. Kemudian ada dominasi monsun Australia, saat Indonesia memasuki musim kemarau.

Intensitas maksimum radiasi matahari pada kondisi cuaca cerah dan kurangnya tutupan awan juga menyebabkan suhu panas. Dodo mengatakan BMKG mencatat wilayah Ciputat, Tangerang Selatan, menjadi daerah di Indonesia dengan suhu maksimum harian tertinggi pada 17 April 2023, yakni sebesar 37,2 derajat Celsius.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement