Senin 24 Apr 2023 16:32 WIB

Ini Alasan Oknum Peneliti BRIN yang Ancam Warga Muhammadiyah

Oknum peneliti BRIN dikabarkan meminta maaf setelah komentarnya viral.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Irfan Fitrat
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Foto: Republika.co.id/Erik Purnama Putra
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Komentar peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin terkait ancaman terhadap warga Muhammadiyah viral. Setelah itu, beredar surat pernyataan dari oknum peneliti BRIN tersebut.

Dalam surat pernyataan yang beredar, Andi Pangerang Hasanuddin mengakui soal komentar terkait warga Muhammadiyah dari akun media sosial Facebook pribadinya. Komentar itu disampaikan di akun media sosial Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin.

“Saya berkomentar demikian dilandasi dari rasa emosi dan ketidakbijaksanaan saya saat melihat akun tersebut diserang oleh sebagian warga Muhammadiyah,” kata Andi Pangerang Hasanuddin, dalam surat yang beredar, dikutip Senin (24/4/2023).

Atas pernyataannya itu, oknum peneliti BRIN tersebut menyampaikan permintaan maaf. “Saya bersedia diproses lebih lanjut jika diperlukan dan saya minta maaf sebesar-besarnya,” katanya.

Sebelumnya, akun media sosial AP Hasanuddin menyampaikan komentar dalam unggahan Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin ihwal Muhammadiyah yang tidak taat kepada pemerintah soal penetapan Hari Raya Idul Fitri 2023.

Pada salah satu komentarnya, akun AP Hasanuddin menyampaikan balasan, yang isinya “Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian.”

Republika mengonfirmasi pernyataan itu kepada Thomas Djamaluddin. Thomas meminta waktu untuk menjelaskan lebih jauh dengan mempelajari setiap komentar dari awal. “Perlu dilihat konteks komentar sebelumnya, sedang saya cari di Facebook saya,” kata Thomas.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement