Selasa 25 Apr 2023 05:10 WIB

Doa Sayyidul Istighfar Bahasa Arab, Latin, dan Artinya dan Keutamaannya

Doa Sayyidul Istighfar mempunyai keutamaan.

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Partner
.
.

Ilustrasi berdoa. Doa Sayyidul Istighfar Bahasa Arab, Latin, dan Artinya dan Keutamaannya. Foto: Dok. Republika
Ilustrasi berdoa. Doa Sayyidul Istighfar Bahasa Arab, Latin, dan Artinya dan Keutamaannya. Foto: Dok. Republika

MAGENTA -- Alangkah indahnya kehidupan umat Muslim. Dalam setiap aktivitasnya, senantiasa diwarnai dengan doa. Mulai dari bangun tidur hingga kembali beranjak ke peraduan.

Berdoa adalah ibadah yang sangat dianjurkan dilakukan oleh Muslim. Allah SWT bahkan meminta hambanya untuk berdoa kepada-Nya.

Ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Ghafir ayat 60.

.

.

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ

Artinya, "Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku kabulkan," (Surat Al-Ghafir ayat 60).

Salah satu doa yang bisa kita amalkan sehari-hari adalah doa Sayyidul Istighfar. Doa ini umumnya dibaca saat dzikir pagi dan petang.

BACA JUGA: Asia Dikepung Suhu Setengah Mendidih, Warga Bisa Masak Telur di Bawah Matahari

Dinukil dari Republika.co.id, doa Sayyidul Istighfar mempunyai keutamaan. Dalam sejumlah riwayat disebutkan bahwa seseorang yang melafalkan Sayyidul Istighfar ketika sore hari, kemudian datang kepadanya takdir untuk meninggal sebelum datang pagi hari, maka baginya surga. Begitupun seseorang yang melafalkan Sayyidul Istighfar ketika pagi hari, kemudian datang kepadanya takdir untuk meninggal sebelum datang sore hari, melainkan baginya surga.

Berikut redaksi Sayyidul Istighfar yang dapat juga ditemukan pada Sunan Tirmidzi nomor hadits 3315 versi Al Alamiyah atau 3393 versi Maktabatu al Ma'arif Riyadh.

Bacaan Doa Sayyidul Istighfar

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ وَأَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَعْتَرِفُ بِذُنُوبِي فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Allahumma anta rabbi laa ilaha illa anta kholaqtaniy wa anaa 'abduka wa anaa 'ala 'ahdika wawa'dika maas tatho'tu a'udzubika min syarri maa shona'thu wa abuu laka bini'matika 'alaya wa'tarifu bidzunubiy fagfirliy dzunubiy inahu laa yaghfiru dzunuba illa anta.

Artinya, "Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engaku, Engkau telah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu, dan berada dalam perjanjian dan janji-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang telah aku perbuat, dan aku mengakui kenikmatan-Mu yang Engkau berikan kepadaku dan mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah dosaku, sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau."

BACA JUGA:

Niat Puasa Syawal 6 Hari, Hukum, dan Waktu Pelaksanaannya

Gelombang Panas Asia: Ciputat Catat Rekor Terpanas di Indonesia, Ini Penjelasan BMKG

Lulusan Harvard Cetak Sejarah Jadi Wali Kota Termuda di Jepang

Ekstrem! Suhu di Thailand Tembus 45 Derajat Celsius, Otoritas Keluarkan Peringatan

Pernah Ditanya Soal Perbedaan Waktu Hari Raya, Ini Jawaban Buya Hamka

sumber : https://magenta.republika.co.id/posts/212345/doa-sayyidul-istighfar-bahasa-arab-latin-dan-artinya-dan-keutamaannya
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement