REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Walt Disney akan memulai gelombang kedua pemutusan hubungan kerja (PHK) pada Senin yang melibatkan ribuan pekerjaan sebagai bagian dari upaya menghilangkan 7.000 posisi dan menghemat biaya 5,5 miliar dolar AS. Pemotongan akan terjadi di seluruh segmen bisnis perusahaan, termasuk Hiburan Disney, ESPN dan Taman Disney, dan Pengalaman dan Produk.
Namun, pekerja garis depan yang dipekerjakan di taman dan resor disebut tidak akan terdampak. Sebuah memo internal yang dilihat oleh Reuters mengatakan pemberitahuan PHK akan berlanjut selama beberapa hari ke depan.
“Tim kepemimpinan senior telah bekerja dengan rajin untuk menentukan organisasi masa depan kami dan prioritas terbesar kami adalah menyelesaikannya dengan benar dibandingkan menyelesaikannya dengan cepat,” tulis wakil ketua Disney Entertainment Alan Bergman dan Dana Walden dalam memo kepada staf, dilansir The Guardian, Selasa (25/4/2023).
“Kami menyadari bahwa ini adalah periode ketidakpastian dan terima kasih atas pengertian dan kesabaran Anda,” ujar mereka.
Disney mengumumkan rencana pemberhentiannya pada bulan Februari bersamaan dengan reorganisasi yang mengembalikan pengambilan keputusan kepada para eksekutif kreatifnya. Tujuannya adalah menciptakan pendekatan yang lebih ramping untuk bisnisnya.
Industri hiburan telah berhemat sejak awal merangkul streaming video, ketika perusahaan media kehilangan miliaran dolar AS saat mereka meluncurkan pesaing ke Netflix. Perusahaan media mulai membatasi pengeluaran ketika Netflix membukukan kehilangan pelanggan pertamanya dalam satu dekade di awal tahun 2022 dan Wall Street mulai memprioritaskan keuntungan daripada pertumbuhan pelanggan.
Pada 27 Maret, Disney mulai memberi tahu karyawan yang terkena dampak pengurangan tenaga kerja dan mengatakan putaran kedua yang lebih besar akan menyusul pada bulan April. Sementara putaran ketiga diharapkan sebelum awal musim panas.
Sumber:
https://www.theguardian.com/film/2023/apr/24/disney-latest-job-layoffs