Selasa 25 Apr 2023 08:33 WIB

Ustadz Azzam: Muhammadiyah Siapkan Hotel Waqaf di Makkah untuk Jamaah Indonesia

Muhammadiyah yang anggotanya diancam dibunuh BRIN sedang bangun hotel di Makkah.

Lokasi Hotel Waqaf di Makkah, Arab Saudi.
Foto: @AzzamIzzulhaq
Lokasi Hotel Waqaf di Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO AMI Group, Ustadz Azzam Mujahid Izzulhaq mengungkap terobosan Muhammadiyah yang sedang membangun sebuah hotel di Makkah, Arab Saudi. Langkah Muhammadiyah itu untuk memfasilitasi warga Indonesia yang akan menunaikan ibadah umroh maupun haji di sana.

Ustadz Azzam mengungkap informasi itu menyikapi pernyataan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin yang siap membunuh semua warga Muhammadiyah. Gara-garanya, AP Hasanuddin tidak terima Muhammadiyah berbeda Lebaran dengan pemerintah.

"Persyarikatan Muhammadiyah yang anggotanya kalian fitnah dan ancam dibunuh itu sedang menyiapkan Hotel Waqaf di Makkah Al Mukarramah. Khidmah bagi warga Indonesia yang berkunjung ke Tanah Suci. Semoga panjenengan-panjenengan dikaruniakan Allah panjang umur agar bisa turut menikmati," katanya melalui akun Twitter @AzzamIzzulhaq di Jakarta, Selasa (25/4/2023).

Republika.co.id sudah mengirimkan pesan ke akun Instagram-nya untuk meminta izin mengutip status tersebut. Ustadz Azzam juga mengunggah foto kebersamaannya dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir.

"Selain hotel waqaf, Baitul Waqf lil-Indusiyyin (nama sementara) pun akan menjadi student center sebagaimana Gedong Waqf Mataram di depan Masjidil Haram (pada masanya) saat Mbah Hasyim Asy’ari dan Yai Ahmad Dahlan bersama-sama menuntut ilmu di Makkah. Tak lama lagi insya Allah," ucap Ustadz Azzam.

Menurut dia, generasi emas Mbah Hasyim Asy’ari dan Yai Ahmad Dahlan sebagai muassis Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah memang menjadi teladan. "Keduanya dipersatukan di Makkah untuk sebuah kejayaan. Gedong Waqf Mataram menjadi saksi tak terbantahkan. Kini, upaya itu kami ulang ikhtiarkan," kata Ustadz Azzam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement