Selasa 25 Apr 2023 09:17 WIB

Peringatan Dini Tsunami Berakhir, Warga Diminta Cek Kondisi Bangunan

Warga di sekitar lokasi tetap diminta untuk siap siaga antisipasi gempa susulan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Natalia Endah Hapsari
BMKG mengingatkan  warga di wilayah sekitar gempa 7,3 magnitudo yang berpusat di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat  terhadap potensi terjadi gempa susulan kendati kekuatannya terus melemah.    (ilustrasi)
BMKG mengingatkan warga di wilayah sekitar gempa 7,3 magnitudo yang berpusat di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat terhadap potensi terjadi gempa susulan kendati kekuatannya terus melemah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta warga di wilayah sekitar gempa 7,3 magnitudo yang berpusat di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat untuk tetap berhati-hati dan meningkatkan kesiapsiagaan. Meskipun peringatan dini tsunami telah diakhiri oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tetapi yang perlu diperhatikan adalah kondisi bangunan tempat tinggal.

BMKG mengingatkan potensi terjadi gempa susulan kendati kekuatannya terus melemah. "Warga begitu kembali ke rumah masing masing, perlu dilihat kondisi rumah akibat gempa, misalnya secara visual kondisi dudukan kaki atap ada yang bergeser. Karena dikhawatirkan kalau dudukan kuda-kuda atap rumah ini bisa bergeser jika ada gempa susulan, bisa berdampak atau mencederai penghuni rumah," ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers bersama BMKG, Selasa (25/4/2023) pagi.

Baca Juga

Muhari mengatakan, jika masyarakat mendapati terdapat keretakan tiang rumah dan bergesernya dudukan kuda-kuda atap rumah maka diharapkan segera melaporkan kepada aparat desa atau Badan Penanggulangan Bencana Daerahn(BPBD) di wilayahnya untuk disiapkan tempat evakuasi sementara. Hal ini untuk memastikan masyarakat terhindari dari cedera jika terjadi gempa susulan.

"Laporkan ke aparat desa atau BPBD setempat untuk disiapkan tempat evakuasi sementara hingga ada penanganan lebih lanjut. Mungkin untuk penanganan lebih lanjut kami masih tetap berkoordinasi dengan BPBD provinsi, kabupaten kota di sekitar epicenter, tentu saja meskipun peringatan dini sudah diakhiri oleh BMKG dan masyarakt bisa kembali ke rumah, ini tidak meninggalkan kesiapsiagaan kita untuk hal-hal yang masih bisa terjadi ke depannya," ujar Muhari.

Hal ini karena BMKG juga mencatat adanya gempa bumi susulan berskala magnitudo 5 pada kedalaman 12 kilometer. Gempa bumi susulan itu terjadi pada pukul 05.19 WIB atau selang dua jam setelah gempa sebelumnya.

"Sebagai bentuk antisipasi masyarakat terhadap potensi dan ancaman bencana yang dapat ditimbulkan oleh gempa bumi, maka BNPB mengajak masyarakat agar tidak perlu panik namun tetap meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi gempabumi susulan," katanya.

BNPB juga mengimbau agar masyarakat dapat memastikan jalur evakuasi keluar dari rumah tidak terhalang oleh benda dengan ukuran besar seperti lemari, meja, kulkas dan sebagainya.

Di samping itu, bagi masyarakat agar dipastikan tidak ada barang-barang besar seperti lemari, kulkas, meja dan lain-lain yang bisa menghalangi proses evakuasi keluar rumah saat terjadi gempa.

"Khusus bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir, perhatikan apabila terjadi gempa bumi yang berlangsung lebih dari 30 detik, maka diharapkan untuk segera menuju ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kemungkinan terajadinya tsunami," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement