Selasa 25 Apr 2023 09:34 WIB

Peresmian Krakatau Park, Kelompok Milenial: Hadiah Penting di Tengah Lebaran

Proyek ini merupakan bagian dari Harbour City.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) bersama Direktur Utama Bunga Lampung Sejati Erwin Hidayat (kanan) dan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim saat meninjau pembangunan Krakatau Park di kawasan Bakauheni Harbour City, Lampung, Sabtu (18/3/2023).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) bersama Direktur Utama Bunga Lampung Sejati Erwin Hidayat (kanan) dan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim saat meninjau pembangunan Krakatau Park di kawasan Bakauheni Harbour City, Lampung, Sabtu (18/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wahana bermain bernama Krakatau Park akan dirilis untuk publik. Proyek ini merupakan bagian dari Harbour City yang berada di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.

Menanggapi hal tersebut, Koordinator Bidang Hubungan Antar Lembaga Penggerak Milenial Indonesia (PMI), Taufik menilai, pembukaan Krakatau Park adalah hadiah penting yang terjadi pada momentum hari raya.

Baca Juga

“Peresmian Krakatau Park oleh Pak Erick (Menteri BUMN Erick Thohir) itu adalah bagian penting saat kita tengah bersiap untuk merayakan Idul Fitri,” ujar Taufik dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (24/4/2023).

Tak hanya itu, sebanyak 95 persen penduduk lokal atau warga Lampung Selatan diberdayakan untuk bekerja di Krakatau Park. Hal ini juga bertujuan agar Lampung bisa menjadi alternatif wisata bagi penduduk lokal.

Selain itu, sejalan dengan Erick, Taufik juga menilai bahwa pembangunan Krakatau Park bersifat berkelanjutan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Lampung dan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Krakatau Park adalah hal positif yang harus kita dukung. Pembangunan ini berkelanjutan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Lampung dan pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Taufik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement