Selasa 25 Apr 2023 11:13 WIB

Ledakan di Depot Amunisi Pakistan Tewaskan 13 Orang

Lebih dari 50 orang terluka dalam ledakan tersebut.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Ledakan. Dua ledakan di depot amunisi anti-terorisme di barat laut Pakistan menewaskan sedikitnya 13 orang dan melukai lebih dari 50 orang pada Senin (24/4/2023).
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Ledakan. Dua ledakan di depot amunisi anti-terorisme di barat laut Pakistan menewaskan sedikitnya 13 orang dan melukai lebih dari 50 orang pada Senin (24/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Dua ledakan di depot amunisi anti-terorisme di barat laut Pakistan menewaskan sedikitnya 13 orang dan melukai lebih dari 50 orang pada Senin (24/4/2023). Kepala polisi  Akhtar Hayat mengatakan, ledakan itu mengguncang kantor kontra-terorisme di barat laut lembah Swat, yang sebelumnya telah lama dikuasai oleh militan ekstremis sebelum dihancurkan dalam operasi militer pada 2009.

Juru bicara polisi mengatakan, ledalan kemungkinan besar karena korsleting listrik. Sejauh ini tidak ada bukti serangan dari luar.

Baca Juga

Polisi dan militer Pakistan memiliki kehadiran yang signifikan dari staf kontra-terorisme mereka di lembah, yang rentan terhadap pemberontakan. "Aspek lain dari ledakan sedang diselidiki," kata juru bicara itu.  

Sebagian besar korban tewas dalam ledakan itu adalah petugas kontra-terorisme polisi. Hayat menambahkan, seorang wanita dan anaknya yang sedang melewati gedung juga tewas. Kepala Departemen Anti-Terorisme, Sohail Khalid mengatakan, ledakan itu tampaknya bukan serangan bunuh diri atau aksi terorisme lainnya.

"Ada sebuah toko di mana kami memiliki senjata dalam jumlah besar, dan sampai sekarang kami percaya bahwa mungkin ada beberapa ledakan di dalamnya karena kecerobohan" kata Khalid.

Sebuah administrasi rumah sakit mengatakan, mereka menerima beberapa orang yang terluka untuk perawatan. Beberapa dari mereka dalam kondisi kritis.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement