Selasa 25 Apr 2023 11:20 WIB

Partai Ummat: BRIN Rekrut Peneliti Psikopat karena Terang Mengancam

Sebelum ancaman pembunuhan, Thomas Djamaluddin tuduh Muhammadiyah tak taat pemerintah

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi menyampaikan pidato politiknya dalam acara Rakernas Pertama Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (13/2/2023).
Foto: Republika/Febryan A
Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi menyampaikan pidato politiknya dalam acara Rakernas Pertama Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (13/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPP Partai Ummat buka suara soal ancaman pembunuhan yang dilayangkan oleh pakar dan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin ke Muhammadiyah. Partai Ummat sangat menyesalkan pernyataan tersebut terlebih belum pernah ada yang secara terang mengancam.

"Ini adalah pertama kalinya, sebuah lembaga milik pemerintah bernama BRIN merekrut peneliti yang ternyata cenderung memiliki sifat psikopat," kata Partai Ummat dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id di Jakarta pada Selasa (25/4/2023).

Menurut Partai Ummat, Muhammadiyah memiliki peran penjaga moral dan penjaga spiritual negara bahkan sebagai mitra pemerintah dalam sisi lainnya, seperti pendidikan, kesehatan, sosial, dan sebagainya. Muhammadiyah yang sudah diakui sejarah juga menjadi pendiri dan penjaga negeri ini.

Walaupun kadang dianggap berbeda posisi dengan sikap pemerintah akibat sikap kritis dan konsistensi keagamaannya, Muhammadiyah tetap berkontribusi untuk Indonesia.

Menurut Partai Ummat menyoal perbedaan waktu penentuan Ramadhan dan Lebaran, sejak didirikan, Muhammadiyah memiliki ritual tegas soal penentuan awal dan akhir Ramadhan.

Sebab penentuan tersebut jelas mempengaruhi cara beribadah warga Muhammadiyah yang berkemajuan.  "Sebagai negeri yang menggaung-gaungkan prinsip toleransi tinggi, aneh rasanya kemudian jika ada ASN (aparatur sipil negara) yang bekerja di sebuah lembaga dimana di dalamnya bekerja para intelektual dan peneliti nasional bernama BRIN," kata Partai Ummat.

"Apalagi, kejadian ini terkait dengan ketaksetujuan perbedaan keyakinan inter-Ummat Islam sendiri, sehingga peristiwa ini sangat memalukan, sekaligus sangat mengkhawatirkan," ujar Partai Ummat melanjutkan.

Menurut pihak Partai Ummat, ancaman pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah oleh peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin bukan berdiri sendiri, namun diduga keras merupakan hasil dari rangkaian panjang. Mulai dari sikap oknum kepala daerah yang secara intoleran menolak izin pemakaian lapangan untuk dipakai sholat warga Muhammadiyah hingga pernyataan provokatif Prof Thomas Djamaluddin.

Sebelum muncul ancaman pembunuhan, Thomas Djamaluddin menuduh Muhammadiyah tidak taat kepada pemerintah karena ingin memakai lapangan untuk sholat Idul Fitri pada Jumat (21/4/2023). Adapun pemerintah menetapkan Lebaran pada Sabtu (22/4/2023). Pernyataan Thomas tersebut sangat berbahaya.

"Untuk itu, Partai Ummat secara tegas menyatakan tidak ingin membiarkan Muhammadiyah menjadi korban dari rencana-rencana jahat oknum-oknum ASN di BRIN, karena pernyataan ASN-ASN semacam itu tidak lah pantas dilakukan dan tidak boleh ada sampai kapan pun," kata partai yang didirikan Amien Rais tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement