REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS), Roslan Roeslani, memanfaatkan libur Lebaran dengan mengajak keluarganya mengunjungi Museum Nasional Sejarah Amerika (Smithsonian National Museum of American History) di Washington DC, AS. Museum dinilainya sangat penting terutama untuk anak-anak mengenal Amerika Serikat lebih dalam.
“Karena museum ini mengumpulkan, melestarikan, dan menampilkan warisan Amerika Serikat di bidang sejarah sosial, politik, budaya, teknologi, ilmiah, dan militer,” kata Rosan melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (25/4/2023).
Rosan didampingi istri, Ayu Rosan, mengatakan putri bungsunya, Ranisya Savitri Roeslani, sangat tertarik pada sejarah teknologi. “Putri bungsu saya salah satunya sangat tertarik dengan sejarah teknologi. Misalnya, terkait riwayat Silicon Valley. Di sana diceritakan kisah terbentuknya pusat industri teknologi tinggi di wilayah gersang California, termasuk disebutkan kisah tokoh-tokoh pentingnya seperti Bill Gates,” jelas dia.
Dikatakan, mengenalkan museum kepada anak-anak sangat penting. Sejarah dan budaya yang berkembang tercipta berkat orang-orang yang tidak hanya cerdas dan kreatif tetapi juga berani mengambil risiko.
Museum Sejarah Amerika didirikan pada tahun 1964 dan menjadi bagian dari Smithsonian Institution. Sebuah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang warisan budaya, ilmiah, dan sejarah Amerika Serikat.
Museum Nasional Sejarah Amerika menampilkan berbagai koleksi yang terkait dengan sejarah dan budaya AS. Termasuk pameran yang berfokus pada peristiwa penting dalam sejarah Amerika, seperti Perang Dunia II, Revolusi Amerika, dan Gerakan Hak Sipil.
Museum ini juga memiliki koleksi seni, peralatan olahraga, pakaian, teknologi, dan artefak sejarah lainnya yang terkait dengan AS.