Selasa 25 Apr 2023 12:29 WIB

Peneliti BRIN Ancam Pembunuhan, Dosen UGM Ini Ingatkan Islam Berkemajuan

BRIN harus sanksi penelitinya yang mengancam bunuh warga Muhammadiyah

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Erdy Nasrul
Foto-foto di akun peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin yang tersebar di media sosial. Komentar Hasanuddin menjadi viral karena mengancam akan membunuh warga Muhammadiyah.
Foto: Tangkapan layar di Facebook
Foto-foto di akun peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin yang tersebar di media sosial. Komentar Hasanuddin menjadi viral karena mengancam akan membunuh warga Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, CHIBA -- Makin meruncingnya masalah perbedaan penetapan Sholat Idul Fitri 1444 H hingga ancaman kepada warga dan pengurus Muhammadiyah, membuat banyak pihak turut angkat bicara.

Dosen UGM Ridwan Wicaksono berkhutbah Idul Fitri di PCI Muhammadiyah Jepang dan Komunitas Rumuchi Matsudo-shi Monoridai City Center, Chiba, Jepang.

Baca Juga

Beberapa poin penting dalam khutbah tersebut, Ridwan menyebutkan tiga hal. Pertama, Islam berkemajuan hadir untuk memurnikan.

Islam adalah agama yang murni. Melalui kemurniannya, kehadiran islam dapat membersihkan perbuatan-perbuatan kotor yang dilakukan oleh manusia.

Dulu orang mengubur bayi hidup-hidup, dulu orang mempunyai budak, dulu orang ambil makanan minuman yang kotor, dulu orang membuat sembahan-sembahan yang tak ada manfaatnya. Namun, Islam datang memberi pencerahan, mendamaikan, menyehatkan, menenangkan bagi umat manusia.

Kemurnian ini senantiasa dijaga oleh Allah yang penguasa alam, dengan mengutus para Rasul untuk mengembalikan konsep tauhid, Laa illaha illallah. Tidak ada tuhan selain Allah.

Allah pilih rasul-rasulnya untuk datang menjaga kemurnian islam. Semangat itulah yang sampai kepada kita. Saking cintanya kita terhadap al-hidayah, ada pasal-pasal kemurnian islam yang ingin kita jaga.

Para ulama waritsatul anbiya bersama orang-orang shalih ingin ikut andil menjaga Islam, menjaga tempat ibadah kepada Allah.

Allah itu Mahabaik, dan menerima yang baik-baik. Jika kita ingin menjaga kemurnian islam, lakukanlah yang baik.

Kebaikan kita kepada Allah adalah menjauhkan dari ketuhanan politeisme. Islam yang murni berbeda dengan konsep dewa dewi, Izanagi dan Izanami. Konsep ketuhanan yang tunggal melahirkan pemahaman yang utuh dan jelas. Tidak membingungkan. Tidak perlu berpikir Tuhan mempunyai anak keturuan.

Islam yang murni berbeda dengan konsep terorisme, seperti yang terjadi pada peristiwa penembakan mantan perdana menteri Jepang Abe san di Tokyo, atau terorisme umat hindu kepada umat islam di India, atau terorisme umat budha kepada umat islam Rohingya. Islam hadir dengan kasih sayang dan kedamaian.

Lihat contoh dari Nabi Muhammadﷺ. Ketika islam meraih kemenangan fathu Makkah, tidak ada teror kepada kaum non-muslim, kaum yang belum mendapat al-hidayah. Kasih sayang meliputi semua. Bahkan, kepada sesama Muslim pun, Nabi menunjukkan kasih sayangnya.

Sampai-sampai di akhir hayatnya, Nabi ingin menebus kesalahannya kepada sahabat yang masih punya utang kepadanya, sekalipun utangnya berupa cambukan yang tidak sengaja. Saking murninya nilai islam, Nabi hadir untuk menebus agar para sahabat tidak terluka dan sakit hati.

Kedua, Islam berkemajuan hadir untuk menyatukan. Perbedaan penetapan idul fitri menjadikan kita dapat merenungi, bagaimana cara untuk menjaga persatuan tanpa harus menyakiti.

Yang melaksanakan idul fitri tanggal 21 April 2023 tentu atas dasar keimanan dan keyakinan untuk bersatu dan tidak bercerai-berai, untuk tidak bermusuhan seperti kaum jahilliyah. Begitu pula, yang beridul fitri 22 April 2023 juga berdasar keyakinan," ujar dia.

Keyakinan untuk Idul Fitri pasca-Ramadhan di tanggal 1 Syawwal. Allah ingin kita satu hati. Allah ingin kita bersaudara. Sayang sekali di luar sana, ada saja sindiran-sindiran yang merusak suasana hati dan menggerogoti persatuan hanya karena perbedaan furu’iyyah. Metode rukyat dan hisab global sesungguhnya untuk pemurnian islam itu sendiri. Kita berfikir dan ikhtiar untuk persatuan umat islam secara global, lintas negara suku dan ras serta keadilan berkomunikasi berdasar dalil Qur’an dan Sunnah.

Sebagaimana komunikasi para sahabat memutuskan berpuasa tatkala mendengar di wilayah lain sudah ada yang melihat hilal, murni tanpa kepentingan politis atau menguasai infak jama’ah. Begitu pula, keakuratan hisab yang tidak bisa dibohongi sebagaimana hisabnya gerhana matahari di bulan April 2023.

Ketiga, Islam berkemajuan menghadirkan solusi.

Islam hadir agar kita berjalan di atas petunjuk zat yang menciptakan manusia, agar kita semua menjadi orang-orang yang dicerahkan, tidak mudah stres, bahagia dengan berbagai masalah yang kita hadapi, dan tidak mudah menyerah dalam keputusasaan. Ada pahala di setiap kesulitan yang kita hadapi. Ada pula pahala besar disetiap kenikmatan yang kita syukuri.

Bulan Ramadhan mengajarkan kita untuk bersabar dan bersyukur, serta banyak-banyak membangun komunikasi kepada Allah dengan membaca Al-quran. Allah memberi banyak informasi tentang dunia, begitu pula perkara akhirat.

Sebelumnya, oknum peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin melakukan ancaman pembunuhan kepada warga Muhammadiyah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement