REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalimat istighfar tak sekedar permohonan ampun kepada Allah SWT dari setiap dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan. Lebih dari itu, istighfar memiliki banyak keutamaan di antaranya dengan memperbanyak istighfar menjadi penolak bala, membuka pintu rezeki dan kebaikan.
Ada lafal istighfar yang lebih utama yang disebut Sayyidul Istighfar. Dalam sejumlah riwayat disebutkan bahwa seseorang yang melafalkan Sayyidul Istighfar ketika sore hari kemudian datang kepadanya takdir untuk meninggal sebelum datang pagi hari maka baginya surga.
Begitupun seseorang yang melafalkan Sayyidul Istighfar ketika pagi hari kemudian datang kepadanya takdir untuk meninggal sebelum datang sore hari melainkan baginya surga.
Berikut redaksi Sayyidul Istighfar yang dapat juga ditemukan pada Sunan Tirmidzi nomor hadits 3315 versi Al Alamiyah atau 3393 versi Maktabatu al Ma'arif Riyadh.
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ وَأَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَعْتَرِفُ بِذُنُوبِي فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
Allahumma anta rabbi laa ilaha illa anta kholaqtaniy wa anaa 'abduka wa anaa 'ala 'ahdika wawa'dika maas tatho'tu a'udzubika min syarri maa shona'thu wa abuu laka bini'matika 'alaya wa'tarifu bidzunubiy fagfirliy dzunubiy inahu laa yaghfiru dzunuba illa anta
Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engaku, Engkau telah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu, dan berada dalam perjanjian dan janji-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang telah aku perbuat, dan aku mengakui kenikmatan-Mu yang Engkau berikan kepadaku dan mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah dosaku, sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau.