Selasa 25 Apr 2023 16:14 WIB

PHRI: Hotel di Pantai Pangandaran Penuh, Rumah Warga Disewa

Hotel di Pangandaran diperkirakan masih ramai pengunjung hingga Ahad mendatang.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Hotel di Pangandaran, Jawa Barat.
Foto: Horison Palma Pangandaran
(ILUSTRASI) Hotel di Pangandaran, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN — Okupansi kamar hotel di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mengalami peningkatan pada momen libur Idul Fitri 2023. Bahkan, dari informasi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pangandaran, rumah warga ada juga yang disewa untuk penginapan.

Menurut Ketua PHRI Kabupaten Pangandaran Agus Mulyana mengatakan, peningkatan okupansi atau keterisian kamar hotel mulai terjadi sejak H+1 Lebaran atau Ahad (23/4/2023). Puncaknya disebut pada Senin (24/4/2023), khususnya di hotel sekitar kawasan wisata Pantai Pangandaran dan Batukaras.

“H+1 ada, tapi tak terlalu signifikan, sekitar 40-60 persen. Namun, sejak H+2 itu di Pantai Pangandaran hotel penuh seratus persen, sampai rumah penduduk juga disewa,” kata Agus kepada Republika, Selasa (25/4/2023).

Sementara di kawasan pantai lainnya disebut masih tersedia kamar hotel. Agus mencontohkan di hotel kawasan sekitar wisata Pantai Karapyak. “Mungkin secara keseluruhan okupansi ada di posisi 90 persen,” ujar dia.

Menurut Agus, tingginya okupansi hotel di Kabupaten Pangandaran saat ini dipengaruhi, antara lain oleh kabar yang beredar di masyarakat. Ia menilai, kabar yang beredar, khususnya di media sosial, terbilang kondusif. Tidak seperti pada momen liburan sebelumnya di mana tersebar kabar hoaks.

Agus memprediksi okupansi hotel di Pangandaran masih akan tinggi hingga akhir pekan nanti. Apalagi, Senin pekan depan tanggal merah Hari Buruh.

“Jadi, perkiraan saya sampai hari Ahad. Apalagi Presiden sudah mengarahkan ASN menyesuaikan waktu balik dengan cuti tambahan,” ujar Agus.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement