Selasa 25 Apr 2023 17:11 WIB

Gerindra: Kabar Prabowo Jadi Cawapres Sangat Merugikan

Nama cawapres Prabowo masih menjadi pembahasan DPP Gerindra.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menjawab pertanyaan usai pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (22/4/2023). Pertemuan ini menurut Prabowo hanya silaturahim biasa saat Hari Raya Idul Fitri dan menjadi jadwal rutin tahunan. Tidak ada pembicaraan politik pada pertemuan yang berlangsung selama 1,5 jam di kediaman Jokowi ini.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menjawab pertanyaan usai pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (22/4/2023). Pertemuan ini menurut Prabowo hanya silaturahim biasa saat Hari Raya Idul Fitri dan menjadi jadwal rutin tahunan. Tidak ada pembicaraan politik pada pertemuan yang berlangsung selama 1,5 jam di kediaman Jokowi ini.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Solo menilai wacana Prabowo Subianto menjadi cawapres sangat merugikan.

"Kami sangat dirugikan, karena banyak relawan, simpatisan, masyarakat telepon saya kenapa pak Prabowo jadi cawapres. Kan kemarin saya mendukung jadi capres. Kami sangat dirugikan baik waktu atau pikiran untuk menjawab kepada masyarakat yang telepon pada saya," kata Ardianto Kuswinarno, di Kantor DPC Gerindra Kota Solo, Selasa (25/4/2023). 

Ardianto menegaskan bahwa Gerindra masih bersikeras memberikan amanah agar Prabowo maju sebagai capres. Oleh sebab itu, pihaknya ingin meluruskan kabar bahwa Prabowo tak akan menjadi cawapres.

"Akan menyampaikan beberapa hal yang harus saya luruskan tentang berita yang di akhir-akhir ini menggiring bahwa Pak Prabowo siap menjadi cawapresnya dari Pak Ganjar, sekali lagi itu tidak benar," katanya.