Rabu 26 Apr 2023 09:58 WIB

Untuk Pertama Kali, Spotify Melampaui 500 Juta Pengguna Aktif Bulanan

Spotify menyatakan 515 juta orang menggunakan layanan streaming-nya tiap bulan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Natalia Endah Hapsari
 Spotify menyatakan bahwa sebanyak 515 juta orang menggunakan layanan streaming-nya setiap bulan,/ilustrasi
Foto: EPA-EFE/MATTIA SEDDA
Spotify menyatakan bahwa sebanyak 515 juta orang menggunakan layanan streaming-nya setiap bulan,/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Spotify menyatakan bahwa sebanyak 515 juta orang menggunakan layanan streaming-nya setiap bulan, merujuk catatan per kuartal satu yang dirilis baru-baru ini. Angka tersebut meningkat 22 persen dibandingkan tahun lalu atau 5 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.

Menurut CEO Spotify Daniel Ek, ini melebihi target awal sebesar 15 juta, sekaligus tercatat sebagai pengguna terbesar kedua dalam sejarah perusahaan. Sementara itu, pelanggan berbayar sekarang mencapai 210 juta, meningkat 15 persen dari tahun ke tahun.

Baca Juga

Layanan streaming audio ini mencapai tonggak sejarah selama satu kuartal perampingan dan pemangkasan biaya. Pada akhir Januari, perusahaan asal Swedia ini mengumumkan akan memberhentikan 6 persen dari karyawan globalnya, yang diperkirakan akan berdampak pada hampir 600 staf.

Baru-baru ini Spotify juga mengumumkan bahwa mereka akan menyetop beberapa proyek sampingan, termasuk aplikasi audio Spotify Live bergaya Clubhouse, dan permainan musik bergaya Wordle, Heardle. CEO Daniel Ek mengatakan bahwa prioritas utama Spotify untuk tahun 2023 adalah kecepatan dan efisiensi.

Spotify membukukan kerugian bersih sebesar 248 juta dolar AS yang mencakup kuartal pertama tahun 2023. Itu dibandingkan dengan pendapatan bersih 145 juta dolar AS pada periode yang sama tahun sebelumnya, tetapi turun dari kerugian 298 juta dolar AS pada kuartal terakhir.

Kerugian seperti ini bukanlah hal yang aneh bagi bisnis yang umumnya memprioritaskan pertumbuhan daripada keuntungan kuartalan. Pendapatan rata-rata per pengguna turun 1 persen menjadi sekitar 4,77 dolar AS, kemungkinan besar sebagai akibat dari potongan harga yang diberikan Spotify untuk menarik pelanggan di pasar-pasar baru.

Sekali lagi, rilis pendapatan ini tidak menyebutkan kapan tingkat HiFi berkualitas lebih tinggi dari Spotify akan diluncurkan. Perusahaan ini mengumumkan layanan baru ini lebih dari dua tahun yang lalu, dan pada saat itu Spotify menawarkan audio lossless berkualitas CD untuk didengarkan oleh para pengguna.

HiFi diyakini sudah siap dari sisi teknis, tetapi dikabarkan bahwa rencana awal Spotify untuk mengenakan biaya tambahan untuk HiFi dirusak oleh pesaingnya, yaitu Apple dan Amazon yang menawarkan streaming lossless tanpa biaya tambahan kepada pengguna.

“Fitur lossless masih akan hadir pada suatu saat nanti. Tetapi tidak jelas waktunya kapan,” ungkap co-president Spotify, Gustav Soderstrom, seperti dilansir dari The Verge, Rabu (26/4/2023).

Spotify secara luas dianggap memiliki pelanggan berbayar terbanyak dibandingkan layanan streaming musik lainnya, meskipun saat ini sudah bertahun-tahun sejak kompetitor seperti Apple dan Amazon secara resmi merilis angka yang sebanding, menurut Music Ally.

Dalam hal pengguna aktif bulanan, 515 juta pengguna aktif bulanan Spotify bersaing Tencent Music Entertainment dengan 567 juta pengguna aktif bulanan pada akhir 2022, atau lebih dari dua miliar pengguna yang menurut YouTube mengunjungi platformnya untuk mengonsumsi musik pada tahun 2020. 

Namun, angka-angka ini bisa dibilang tidak dapat dibandingkan secara langsung dengan Spotify, mengingat Tencent Music tersebar di tiga layanan streaming yang berbeda (QQ Music, Kugou dan Kuwo), dan YouTube pada dasarnya adalah layanan streaming video yang dibuat oleh pengguna yang juga menyertakan musik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement