Rabu 26 Apr 2023 14:20 WIB

Pengamat Ungkap Kelebihan Bila PHE Cari Dana Melalui IPO

IPO yang sukses akan memberikan dampak pada citra PHE ke publik.

Produksi hulu migas berlangsung di Anjungan Central Plant dan Anjungan Bravo Flow Station Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ), lepas pantai utara Subang, Laut Jawa, Jawa Barat, Senin (3/4/2023). Associate Director BUMN Research Group LM FEB Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menyatakan banyak keuntungan diperoleh dari penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO) di antaranya perusahaan akan memperoleh dana yang bersifat ekuitas (equity).
Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Produksi hulu migas berlangsung di Anjungan Central Plant dan Anjungan Bravo Flow Station Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ), lepas pantai utara Subang, Laut Jawa, Jawa Barat, Senin (3/4/2023). Associate Director BUMN Research Group LM FEB Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menyatakan banyak keuntungan diperoleh dari penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO) di antaranya perusahaan akan memperoleh dana yang bersifat ekuitas (equity).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Associate Director BUMN Research Group LM FEB Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menyatakan banyak keuntungan diperoleh dari penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO) di antaranya perusahaan akan memperoleh dana yang bersifat ekuitas (equity).

"Artinya tidak akan berdampak pada penambahan beban untuk bayar bunga dan pokok utang dibandingkan jika misal pendanaan dilakukan dari utang," kata Toto di Jakarta, menanggapi rencana IPO PT Pertamina Hulu Energi (PHE).

Baca Juga

Oleh karena itu, lanjutnya, IPO yang sukses akan memberikan dampak pada citra PHE ke publik, bahwa emiten cukup diminati investor karena dianggap mempunyai prospek yang bagus. Menurut dia, pencarian dana memang sangat diperlukan PHE sebab BUMN tersebut merupakan mesin penggerak utama Pertamina dalam eksplorasi dan eksploitasi migas.

Tanpa eksplorasi baru, tentu sulit meningkatkan total lifting Indonesia sampai dengan satu juta barel per hari. Untuk itu dibutuhkan investasi besar dimana dana yang diperoleh bukan dari sisi internal perusahaan.

Toto menilai wajar jika besarnya biaya investasi itulah menjadikan PHE lebih memilih IPO dibandingkan menggunakan keuntungan perusahaan.

Terkait keberadaan investor yang akan membeli saham perusahaan, Toto juga menilai positif. Karena keberadaan investor justru memicu manajemen untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Dikatakannya, kepentingan investor adalah mendapatkan return yang cukup dari investasinya, baik berupa dividen maupun capital gain. Investor akan tetap memegang saham PHE bila kinerja perusahaan saat ini dan ke depan dianggap tetap memiliki prospek positif.

"Makanya, tugas manajemen adalah mengelola korporasi sebaik-baiknya agar tetap diminati investor," ujar Toto melalui keterangan tertulis.

Peningkatan kinerja tersebut, menurut Toto banyak diperlihatkan berbagai perusahaan, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan anak BUMN yang masuk bursa saham. Bahkan, riset global menyatakan, kinerja banyak perusahaan di berbagai negara juga meningkat dibandingkan sebelum menjadi perusahaan terbuka.

Peningkatan kinerja terjadi, karena perusahaan yang go public tidak hanya mendapatkan dana yang dibutuhkan untuk investasi, tapi sekaligus wajib menerapkan prinsip transparansi sehingga bisa meningkatkan aspek tata kelola perusahaan yang baik. "Jadi, itu alasan untuk mendorong PHE agar menjadi listed company (terdaftar di bursa)," demikian dikatakan Toto.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement