Kamis 27 Apr 2023 08:33 WIB

Cara Baru Elon Musk Pikat Pengguna Twitter

Elon Musk mempromosikan fitur langganan berbayar Twitter yang disebut Subscriptions.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Natalia Endah Hapsari
CEO Twitter Elon Musk mempromosikan fitur langganan berbayar Twitter lain yang disebut Subscriptions yang memungkinkan pengguna untuk berlangganan langsung ke pembuat Twitter
Foto: EPA-EFE/Patrick Pleul
CEO Twitter Elon Musk mempromosikan fitur langganan berbayar Twitter lain yang disebut Subscriptions yang memungkinkan pengguna untuk berlangganan langsung ke pembuat Twitter

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah drama Twitter Blue akhir pekan ini, Elon Musk mengubah pendekatan lain untuk menangani masalah tersebut. Bos Twitter itu mempromosikan fitur langganan berbayar Twitter lain yang disebut Subscriptions.

“Pembuat konten mungkin ingin mengaktifkan langganan di platform ini. Cukup ketuk Monetisasi di pengaturan,” kata Musk.

Baca Juga

Subscriptions memungkinkan pengguna untuk berlangganan langsung ke pembuat Twitter tertentu yang telah ikut serta dalam program ini. Pada gilirannya, pencipta dapat menyediakan pelanggan dengan cuitan eksklusif, Twitter Spaces khusus pelanggan, dan konten paywall lainnya.

Dalam cuitan Musk juga tertera screenshot yang menunjukkan menu navigasi sidebar di aplikasi seluler Twitter. Seolah-olah, Musk menyertakan ini untuk menunjukkan kepada pengguna yang tertarik di mana mereka dapat mendaftar.

Tapi, ada sedikit informasi lain yang disertakan dalam tangkapan layar itu, yakni jumlah pengguna yang langsung membayar Elon Musk untuk konten khusus Subscriptions-nya. Ini merupakan metrik pribadi yang hanya ditampilkan kepada pembuat tertentu sehingga mereka dapat melihat berapa banyak pengguna yang telah berlangganan ke konten paywall mereka.

Jumlah pelanggan Musk menunjukkan 24.700 yang membayar. Twitter mengenakan biaya empat dolar AS untuk berlangganan ke akunnya yang berarti jumlah uang yang dia hasilkan dari fitur Subscriptions hampir mencapai 100 ribu dolar AS per bulan.

Itu hanya di bawah 1,2 juta dolar AS per tahun yang bisa dianggap sebagai pendapatan besar bagi  rata-rata pembuat konten. Musk mengaktifkan Subscriptions di akunnya pada 15 April sehingga semua pelanggan bergabung dalam 10 hari terakhir.

Dilansir Mashable SEA, Rabu (26/4/2023), hanya sekitar 0,018 persen dari lebih dari 136,4 juta pengikut Musk yang membayar untuk berlangganan konten paywall Musk. Fitur Subscriptions sudah ada sebelum Musk mengakuisisi Twitter dengan nama Super Follows.

Namun, Musk tidak terlalu menyukai merek tersebut dan mengubahnya menjadi Subscriptions dalam beberapa pekan setelah dia mengambil alih platform tahun lalu. Sejak itu, fitur tersebut telah tersedia. Tampaknya Twitter sekarang memfokuskan kembali upayanya pada pemasaran Subscriptions.

Super Follows di bawah aturan Twitter lama dinilai gagal. Namun, Musk tampaknya berniat untuk menjauhkan Twitter dari platform yang didukung pengiklan sehingga dia terus memusatkan upayanya pada model langganan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement