REPUBLIKA.CO.ID,BOULOGNE-BILLANCOURT- Produsen otomotif Prancis, Renault Senin (24/4/2023) mengumumkan arsitektur perangkat lunak baru kendaraan listrik masa depannya. Perangkat lunak tersebut akan setara pada tahun 2026 dengan pemimpin industri kendaraan listrik Tesla Inc.
Renault, seperti kebanyakan pembuat mobil di Eropa dan sejumlah negara lain, telah hidup berbulan-bulan dalam tekanan karena pemotongan harga reguler dan drastis dari pesaingnya yang berbasis di Amerika Serikat, Tesla. Di Prancis, daftar harga Tesla Model 3 sekarang dimulai dengan harga yang sama dengan Renault Mégane electric, sekitar 42.000 euro atau 46.318 dolar AS.
Meskipun CEO Renault, Luca de Meo, mengakui pada sebuah presentasi bahwa Tesla tetap menjadi "tantangan dalam jangka pendek," dia mengatakan perusahaannya tidak akan terlibat dalam perang harga kendaraan listrik.
"Kami tidak ingin melakukan apa yang kami lakukan di masa lalu, kami ingin menjual mobil kami, kami tidak ingin memberikan (dengan harga murah) mobil kami," kata kepala teknik Renault, Gilles Le Borgne, kepada wartawan dan analis di acara yang sama sebagaimana dilaporkan Reuters, Selasa (25/4/2023).
Desain "kendaraan yang ditentukan perangkat lunak" akan menjadi inti dari entitas kendaraan listrik Renault di masa depan, "Ampere," kata pembuat mobil Prancis itu. Dikembangkan dengan Google Alphabet Inc dan Qualcomm Inc, ini akan sangat mengurangi kerumitan dengan memungkinkan hanya memiliki 20 prosesor untuk menjalankan mobil, bukan seratus yang dibutuhkan saat ini.
Ini juga akan memungkinkan pembaruan dilakukan dari jarak jauh tanpa menyentuh perangkat keras. "Ini mirip dengan Tesla, pada 2026 mereka akan memiliki pendekatan yang sama, mereka memiliki pendekatan arsitektur EV yang sama," kata Chief Digital Officer Renault, Frédéric Vincent.
"Pada 2026, kami akan berada di level Tesla" dalam kendaraan yang ditentukan perangkat lunak," tambah le Borgne.
Dengan memungkinkan pembaruan terus-menerus pada fitur mengemudi dan infotainment, arsitektur harus meningkatkan nilai jual kembali mobil, mendukung kekuatan penetapan harga perusahaan, dan menghindari biaya Penelitian & Pengembangan (R&D) 1,5 miliar euro dalam satu dekade.
“Keseimbangan total biaya tetap harus netral setelah memperhitungkan investasi yang diperlukan untuk arsitektur baru dan harga prosesor yang lebih canggih,” kata Le Borgne.
Program van listrik "Flexevan" untuk pengiriman jarak jauh akan meresmikan arsitektur baru Renault sekitar pertengahan 2026, diikuti oleh merek Alpine yang sporty dan kemudian oleh semua model merek Renault.