REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Technopreneur dikenal sebagai istilah pengusaha yang bergerak di bidang teknologi. Butuh ketelatenan tinggi serta skill lain yang berhubungan dengan bisnis dan teknologi untuk menjadi seorang technopreneur.
Kampus Digital Bisnis Universitas Nusa Mandiri (UNM) siap menjadi pencetak technopreneur kreatif di era digital. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, UNM merupakan kampus berbasis teknologi informasi yang terus berupaya menciptakan lulusan yang berinovasi dan berkualitas.
Nita Merlina selaku Wakil Rektor Bidang 1 Akademik UNM mengatakan, Kampus Digital Bisnis UNM menyelenggarakan pendidikan tinggi di bidang teknologi informasi yang berkualitas, berinovasi dan berbasis teknologi informasi dengan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.
“Mengacu pada kurikulum yang ada, maka UNM siap untuk mencetak generasi techopreneur yang kreatif. Kami juga memiliki suatu wadah yang membina mahasiswa/i UNM yang minat menjadi pengusaha di bidang teknologi yakni Nusa Mandiri Startup Center (NSC),” ujarnya dalam keterangan rilis, Rabu (26/4/2023).
Lewat NSC, mahasiswa/i dibina dan diberi motivasi untuk belajar berwirausaha bidang teknologi. Selain itu, UNM juga memiliki wadah Nusa Mandiri Innovation Center (NIC) yang terus mendukung juga memberi pembinaan pada mahasiswa agar terus berinovasi di bidang teknologi digital.
“Adanya NSC dan NIC ini, maka UNM sebagai Kampus Digital Bisnis berharap mahasiswa siap untuk menjadi technopreneur dan bersaing di pasar global,” jelasnya.
Dari kedua wadah ini, imbuhnya menyampaikan, mahasiswa bisa berdiskusi dan bertukar pengalaman dengan para mentor ataupun narasumber lain untuk memotivasi dan berbagi tips bagaimana membangun usaha di bidang teknologi digital saat ini.
“Dari pembinaan yang sudah berjalan, UNM juga mendukung penuh dengan kurikulum pembelajaran untuk mahasiswa, sehingga support bukan hanya melalui pembinaan pada lembaga NSC dan NIC saja, akan tetapi kami juga menyiapkan kurikulum wajib bagi mahasiswa tentang technopreneurship,” ujarnya.