REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Pelaksanaan sholat Idul Fitri 1444 Hijriah/2023 di Masjid Rahmatan Lil Alamin Mahad Al-Zaytun, mendapat tanggapan dari para alumni santri yang pernah menimba ilmu di pondok pesantren yang berada di Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu tersebut.
Tanggapan mereka itu disampaikan secara resmi dalam akun Instagram @alumnizaytun. Akun tersebut telah mengizinkan Republika untuk mengutip pernyataan mereka tentang pelaksanaan sholat Idul Fitri di ponpes tersebut.
Adapun pernyataan mereka sebagai berikut :
Sehubungan viralnya foto-foto pelaksanaan Sholat Id 1444 Hijriah di Mahad Al-Zaytun yang diunggah oleh akun @kepanitiaanalzaytun kami selaku alumni menyampaikan poin-poin sebagai berikut:
1) Yang sedang viral TIDAK mewakili bagaimana sholat berjamaah yang diajarkan kepada kami selama menempuh pendidikan di Al-Zaytun.
2) Sholat berjamaah yang diajarkan kepada kami saat masih mondok dilakukan secara normal seperti pada umumnya. Kami selaku alumni tidak memahami apa yang baru diterapkan sekarang di dalam almamater kami. Banyak dari kami yang kontra, beberapa pro.
3) Yang terlihat pada foto-foto terbaru sangat perlu diklarifikasi oleh pimpinan-pimpinan Mahad Al-Zaytun yang sekarang menjabat. Kami alumni mendorong jajaran pimpinan Mahad untuk segera menyampaikan klarifikasi.
4) Kurikulum yang diajarkan kepada kami sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kemenag dan Kemendikbud.
Seperti diketahui, jagat dunia maya dihebohkan dengan unggahan akun Instagram @kepanitiaanalzaytun. Dalam foto yang diunggah akun dengan bio 'Ini adalah akun resmi Kepanitiaan Al-Zaytun, memberitakan berbagai kegiatan acara di Ma'had Al-Zyatun, Indonesia', unggahan foto sholat Id pada Sabtu (22/4/2023), memicu kontroversi.
Pasalnya, selain saf jamaah dibuat berjarak, juga ada jamaah perempuan di posisi paling depan di antara laki-laki. "Kegiatan perayaan Id Al Fithri di Masjid Rahmatan Lil Alamin Al-Zaytun Indonesia," demikian keterangan caption tersebut dikutip Republika.co.id di Jakarta, Ahad (23/4/2023).
Adapun khutbah Idul Fitri 1444 Hijriyah disampaikan Prof Abdussalam Rasyidi (AS) Panji Gumilang, pendiri Ponpes Al Zaytun.