REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sejak dibuka sampai dengan saat ini, Posko Disaster Victim Identification (DVI) Ante Mortem, korban dukun Tohari alias mbah Slamet (45), di Mapolres Banjarnegara telah menerima total 22 laporan orang hilang dari masyarakat.
Informasi terbaru yang diperoleh Republika dari Bidhumas Polda Jawa Tengah, posko DVI ini sedang menuntaskan proses identifikasi terhadap salah satu dari empat korban mbah Slamet yang belum terungkap jatidirinya.
“Hal ini menindaklanjuti laporan dari Sugeng, yang mengaku kehilangan salah satu anggota keluarganya atas nama Kuat Santoso,” kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy.
Berdasarkan data Antemortem, jelasnya, Sugeng telah melaporkan salah satu keluarganya bernama Kuat Santoso yang diketahui belum kembali kepada petugas di Posko DVI Ante Mortem, Polres Banjarnegara.
Ciri- ciri fisik Kuat Santoso yang dimaksud berjenis kelamin laki- laki, memiliki tinggi badan 163 centimeter, berat badan 70 kilogram, rambut lurus kaku (berdiri), wajah bulat, golongan darah O, berdada lebar, gigi besar dan lengkap.
Berdasarkan keterangan tim DVI Biddokkes Polda Jawa Tengah, Sugeng telah diambil sampel DNA oleh Biddokkes Polda DIY. Tim Posko DVI Polda Jawa Tengah juga sudah mengirim surat permintaan test DNA dan Laporan Polisi.
“Untuk saat ini tim DVI Polda Jawa Tengah masih menunggu hasil Test DNA yang telah dilakukan oleh tim Biddokes Polda DIY, untuk dicocokkan dengan DNA salah satu jenazah korban dukun mbah Slamet yang ditemukan tersebut,” tambahnya.
Seperti diketahui, dari 12 korban dukun mbah Slamet yang sudah ditemukan, delapan di antaranya telah teridentifikasi dan telah diambil oleh pihak keluarga. Yakni satu jenazah warga Sukabumi atas nama Paryanto.
Selanjutnya dua jenazah warga Lampung atas nama Irsad dan Wahyu Triningsih serta dua jenazah yang diketahui merupakan warga Kota Magelang atas nama Theresia serta Okta Ali Abrianto.
Tiga jenazah lain yang telah teridentifikasi masing- masing atas nama Mulyadi Pratama asal Palembang serta dua jenazah yang diketahui atas nama Suheri dan Riani dan tercatat sebagai warga Lampung.