REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian(Kemenperin) RI menjajaki peluang kerja sama dan investasi dengan pemerintah dan perusahaan Belanda untuk mendukung penyediaan sapi perah guna memacu pengembangan industri pengolahan susu di dalam negeri agar semakin produktif dan berdaya saing global.
"Guna meningkatkan produktivitas industri pengolahan susu di tanah air, salah satu upaya yang perlu digenjot adalah penyediaan sapi perah yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) sebagai bahan baku," kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika melalui keterangan di Jakarta, Rabu (26/4/2023).
Putu menjelaskan pada pertengahan April lalu, Delegasi RI yang diwakili Kemenperin, KBRI Brussel, dan KBRI Den Haag melakukan kunjungan kerja ke Belanda dan melakukan pertemuan dengan Kementerian Pertanian, Alam, dan Kualitas Makanan (Ministerie van Landbouw, Natuur en Voedselkwaliteit/LNV), Organisasi Pertanian dan Hortikultura di Belanda (Land-en Tuinbouw Organisatie Nederland/LTO), perusahaan Friesland Campina NV., dan beberapa petani sapi perah binaan Friesland Campina di daerah Makingga dan Warder, Belanda.
"Tujuan kunjungan kerja kami ke Belanda antara lain untuk penjajakan kerja sama dan investasi dalam hal penyediaan sapi perah. Selain itu, kami ingin mengetahui proses peternakan sapi perah secara modern dan berkelanjutan. Kami juga melakukan kunjungan ke pabrik pengolahan susu Friesland Campina di Leeuwarden," ungkapnya.
Putu mengemukakan hasil kunjungan tersebut mendapat tanggapan yang positif, baik dari LNV maupun LTO. Ia menyebut pihak swasta tertarik untuk investasi sapi perah.
"Belanda memiliki berbagai potensi yang dapat dijajaki lebih lanjut dengan berbagai pihak di Indonesia, khususnya dengan pihak swasta yang tertarik dengan investasi sapi perah ini," imbuhnya.
Pada pertemuan dengan LNV, Putu mengungkapkan keinginan beberapa perusahaan besar pengolahan susu di Indonesia yang ingin membeli sapi perah asli dari Belanda (Holstein), dengan total sebanyak 8-16 ribu ekor.
Hal itu dilakukan lantaran kondisi industri pengolahan susu di Indonesia saat ini mengalami kekurangan bahan baku susu segar sebesar 80 persen
"Kami menawarkan Indonesia sebagai a new hope for Dutch cattle, karena peternak sapi perah Belanda dapat merelokasi sapi perahnya ke Indonesia maupun melakukan investasi di Indonesia," jelas Putu.
Ia memastikan, khusus investasi di sektor industri pemerahan sapi dari Belanda ke Indonesia, para pengusaha Belanda juga dinilai terbuka atas kemungkinan investasi di Indonesia.
"Kunjungan investasi sapi perah di Belanda ini juga membuka peluang kerja sama pembibitan crossbreed sapi perah Belanda dengan bibit sapi perah lokal yang toleran suhu," kata Putu.