Rabu 26 Apr 2023 13:52 WIB

Penyaluran Kredit Baru Diproyeksikan Tumbuh Tinggi pada Kuartal II 2023

Standar penyaluran kredit pada kuartal II 2023 diprakirakan sedikit lebih ketat.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
Ilustrasi penyaluran kredit. Penyaluran kredit baru diprakirakan tumbuh lebih tinggi menurut survei Bank Indonesia, Rabu (26/4/2023).
Foto: Istimewa
Ilustrasi penyaluran kredit. Penyaluran kredit baru diprakirakan tumbuh lebih tinggi menurut survei Bank Indonesia, Rabu (26/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memproyeksikan penyaluran kredit baru pada kuartal II 2023 akan tubuh lebih tinggi. Hal itu setelah BI melaporkan hasil survei perbankan yang mengindikasikan penyaluran kredit baru pada kuartal I 2023 tumbuh positif dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kredit baru sebesar 63,7 persen.

"Penyaluran kredit baru diprakirakan tumbuh lebih tinggi, terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 99,7 persen," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (26/4/2023).

Dia menjelasan, standar penyaluran kredit pada kuartal II 2023 diprakirakan sedikit lebih ketat dibandingkan periode sebelumnya. Hal tersebut terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) positif sebesar 0,1 persen.

"Kebijakan penyaluran kredit diprakirakan lebih ketat, antara lain pada aspek suku bunga kredit, premi kredit berisiko, dan persyaratan administrasi," ujar Erwin.