Rabu 26 Apr 2023 16:27 WIB

Presiden Korsel Soroti Kerja Sama Eksplorasi Antariksa dengan AS

Presiden Korsel berkeliling kantor NASA bersama Wakil Presiden AS

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
 Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol (Tengah) dan istrinya, Kim Keon Hee tiba di Joint Base Andrews untuk kunjungan kenegaraan selama enam hari, di Prince George
Foto: EPA-EFE/YONHAP / POOL SOUTH KOREA
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol (Tengah) dan istrinya, Kim Keon Hee tiba di Joint Base Andrews untuk kunjungan kenegaraan selama enam hari, di Prince George

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol membuka kunjungan ke Amerika Serikat (AS) dengan berkeliling kantor NASA bersama Wakil Presiden AS Kamala Harris. Pemerintah Presiden Joe Biden ingin memperkuat hubungan dengan sekutu dekat AS di tengah memanasnya situasi di kawasan Indo-Pasifik.

Sebelum Yoon dan Harris berkunjung ke Goddard Space Flight Center di Greenbelt, Maryland, dua negara menandatangani pernyataan bersama mengenai kerja sama komunikasi luar angkasa dan navigasi. Mereka juga menerima pengarahan dari ilmuwan NASA mengenai kerja sama eksplorasi antariksa dan upaya mengatasi perubahan iklim.

"Aliansi kami memimpin beberapa masalah yang paling penting dan menekan di zaman ini," kata Harris saat berpidato di samping Yoon di fasilitas NASA, Selasa (25/4/2023).

Sementara Yoon mengenang kembali kegembiraannya menyaksikan Neil Armstrong dan Buzz Aldrin menginjakan kaki di bulan pada tahun 1969. Saat itu Yoon masih kelas tiga SD. Kini NASA dan Korea Aerospace Research Institute bekerja sama untuk mendukung upaya eksplorasi bulan di masa depan untuk mencari bukti es endapan beku atau es di wilayah bulan yang tertutup bayangan.

"(Perjanjian dua negara) akan menjadi batu loncatan membawa kerja sama luar angkasa antara dua sekutu ke aliansi luar angka ke tingkat berikutnya," kata Yoon dalam pernyataan bersama.

"Alam semesta sangat menjanjikan sebagai tahapan di mana sinergi dari solidaritas dan kemitraan internasional dapat memberikan manfaat terbesarnya," tambah Yoon.  

Sebelum penandatangan resmi di Washington dalam kunjungan enam hari Yoon ke AS. Perusahaan Korsel dan AS sudah meluncurkan kesepakatan besar.

Pada Selasa lalu perusahaan AS, General Motors dan perusahaan Korsel, Samsung mengumumkan rencana pembangunan sel baterai mobil listrik senilai 3 miliar dolar di AS. Pengumuman ini disampaikan setelah Yoon bertemu CEO Netflix Ted Sarando yang mengatakan layanan streaming akan berinvestasi senilai 2,5 miliar dolar di Korsel selama empat tahun ke depan untuk memenuhi tingginya permintaan musik, film dan serial televisi Korsel.

"Kami dapat mengambil keputusan bersejarah ini karena kami sangat yakin pada industri kreatif Korsel akan terus memberikan cerita terbaik, kami juga terinspirasi oleh cinta dan dukungan presiden pada industri hiburan Korea dan mendorong gelombang Korea (Korean Wave)," kata Sarando.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement