Kamis 27 Apr 2023 10:37 WIB

Banyak Industri Siap Pakai Teknologi AI, PHK Makin Banyak?

Revolusi AI itu diharapkan bisa pula diterapkan di sejumlah pabrik.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Natalia Endah Hapsari
Kehadiran AI diprediksi tidak akan menyebabkan hilangnya pekerjaan yang sekarang dilakukan manusia/ilustrasi.
Foto: UNM
Kehadiran AI diprediksi tidak akan menyebabkan hilangnya pekerjaan yang sekarang dilakukan manusia/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini telah terjadi ledakan minat dalam penggunaan kecerdasan buatan (AI) di banyak sektor, sejak peluncuran chatbot ChatGPT tahun lalu dari perusahaan rintisan OpenAI asal Amerika Serikat. Kini, revolusi AI itu diharapkan bisa pula diterapkan di sejumlah pabrik.

Pada ajang Hanover Fair tentang teknologi industri pekan lalu di Jerman, potensi kecerdasan buatan di sektor manufaktur menjadi fokus utama. Berbagai inovasi pun dipresentasikan di sana, salah satunya oleh penyedia layanan teknologi informasi AS, HPE.

Baca Juga

Temuan yang diperkenalkan yakni prototipe asisten virtual yang dilengkapi AI dan bisa mengoperasikan lengan robot. "Untuk mengatasi masalah teknis, pekerja pabrik tidak perlu lagi mendapatkan ahli yang berkualifikasi di lokasi. AI bisa bertanggung jawab untuk memandu perbaikan," kata Thomas Meier, analis data dari HPE, dikutip dari laman Japan Today, Kamis (27/4/2023).

Perusahaan AS yang memiliki sekitar 60.000 karyawan itu telah bekerja selama setahun terakhir dengan Aleph Alpha, sebuah perusahaan rintisan asal Jerman. Selain AI untuk memperbaiki mesin yang rumit, ada bentuk penerapan lainnya.

Misalnya, program yang dapat mendeteksi adanya masalah mesin atau memeriksa apakah bagian mesin sudah terpasang dengan benar. Secara sumber daya, Aleph Alpha terbilang sederhana dibandingkan dengan yang tersedia untuk OpenAI, yang telah menerima pembiayaan besar dari Microsoft.

Namun, perusahaan rintisan Jerman itu percaya pihaknya punya keunggulan utama, yakni menyimpan data pelanggan di Eropa. CEO Aleph Alpha, Jonas Andrulis, mengatakan bahwa kontribusi Eropa terhadap revolusi AI harus melampaui regulasi.

Andrulis mafhum bahwa perkembangan AI dapat menimbulkan gejolak besar di dunia kerja, tetapi dia juga berusaha menawarkan jaminan. "Ini tidak seperti AI akan mengambil pekerjaan Anda. Tetapi perusahaan yang menggunakan AI akan mengambil pangsa pasar dari perusahaan yang tidak," ucapnya.

Di stan lain Hanover Fair, Siemens juga memamerkan aplikasi yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja pabrik. Dalam kemitraan dengan Microsoft, konglomerat industri Jerman tahun ini berencana untuk mengeluarkan versi baru dari platform perpesanan Teams.

Versi itu akan menampilkan ChatGPT dan dirancang khusus untuk membantu pekerja dan menemukan default pada produk. Microsoft dan Siemens, yang juga bekerja dengan sejumlah klien di industri otomotif dan kedirgantaraan, menolak tuduhan bahwa AI akan menyebabkan hilangnya pekerjaan.

CEO Siemens Digital Industries Software, Anthony Hemmelgarn, mengatakan bahwa AI tidak menggantikan siapa pun, namun hanya menyelesaikan tugas tertentu yang belum rampung. "Ini semua tentang meningkatkan efisiensi," ujar Hemmelgarn.

Keuntungan lain yang dapat diberikan AI adalah mengatasi masalah kurangnya tenaga kerja terampil, khususnya di Jerman. Kepala penyelenggara Hanover Fair, Jochen Koeckler, hampir 58 persen produsen Jerman mengeluh kekurangan tenaga kerja. Itu terungkap lewat sebuah studi oleh Institut Federal untuk Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan yang diterbitkan pada Desember 2022.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement