REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengumpulkan para menteri, Panglima TNI, hingga Kapolri untuk membahas situasi keamanan Papua di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (26/4/2023). Dalam pembukaan rapat, Wapres menyinggung kondisi keamanan Papua yang saat ini sudah ditetapkan siaga tempur.
Hal ini setelah gugurnya sejumlah prajurit TNI dalam misi penyelamatan pilot Kapten Philip Marten oleh kelompok kriminal bersenjata. "Soal sudah ada yang gugur dalam operasi dan Panglima TNI sudah menetapkan siaga tempur, saya ingin mendengarkan apa yang sudah dilakukan," ujar Ma'ruf, Rabu (26/4/2023).
Menteri yang turut hadir dalam rapat terkait Papua ini diantaranya Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Ma'ruf berpesan agar dilakukan penanganan tepat dalam mengatasi masalah pembebasan sandera di Papua. Dia juga meminta agar pendekatan kesejahteraan tetap dikedepankan dalam menangani Papua.
"Kemudian juga kelola komunikasi dan dilakukan strategi tepat formulasi penanganan. Dalam rapat ini saya ingin mendengar perkembangan terakhir dari (sandera)," kata Ma'ruf yang juga Ketua Badan Pengarah Percepatan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) atau disebut Badan Pengarah Papua (BPP) tersebut.
Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meningkatkan operasi di daerah rawan konflik di Papua menjadi siaga tempur darat. Tindakan ini terutama untuk melawan serangan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"Tentunya dengan kondisi yang seperti ini, khususnya di wilayah tertentu ya, kita ubah menjadi operasi siaga tempur. Jadi kalau di TNI itu di Natuna itu ada operasi siaga tempur laut, kalau di sini (Papua) ada operasi siaga tempur darat. Artinya ditingkatkan," kata Yudo di Lanud Yohanis Kapiyau, Timika, Papua, Selasa (18/4/2023).
Yudo menjelaskan, peningkatan status operasi ini menyusul adanya serangan KKB terhadap personel TNI di Mugi-Mam, Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023). Dia menyebut, dengan status siaga tempur, para prajurit diharapkan bisa siap menghadapi dan melawan jika terjadi penyerangan dari KKB. Sebanyak lima prajurit TNI dari Satgas Yonif Raider 321/GT meninggal dunia akibat serangan KKB di pos militer.