REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebut, imbauan pemerintah tentang penambahan cuti berhasil mengurai kepadatan arus balik lebaran. Hal ini karena tidak terjadi penumpukan berarti pada puncak arus balik periode pertama pada 24-25 April kemarin.
"Kelihatannya berjalan bagus karena per hari ini sampai dari empat tol masuk utama di Cikampek, belum sampai 30 persen, artinya berarti mulai besok sampai Ahad depan akan flat, artinya padat tapi tidak akan berdesak-desakan," ujar Muhadjir dalam keterangannya kepada wartawan di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (26/4/2023).
Karena imbauan menunda kepulangan juga, kata Muhadjir, membuat arus balik lebaran menjadi terbagi. Hal ini juga tidak lepas dari arahan Presiden Joko Widodo tentang relaksasi cuti PNS, TNI, Polri hingga BUMN, diikuti imbauan ada pula imbauan halal bihalal dilakukan pada pekan kedua setelah lebaran.
Selain itu, ada juga penetapan diskon tarif tol pada 27-29 April turut berpengaruh memecah arus balik lebaran."Diskon tol yang nanti mulai 27-29 April kelihatannya itu cukup signifikan karena kalau 20 persen dari Tol Kalikangkung Semarang sampai Cikampek itu ternyata cukup besar 20 persen itu," ujarnya.
Muhadjir juga mengatakan, pemerintah telah mengantisipasi jika nantinya puncak arus balik bergeser pada tanggal 29-30 April. Menurutnya, tingkat kepadatan arus balik saat itu tidak akan terlalu tinggi karena sudah berangsur sejak kemarin hingga akhir pekan ini.
"Seandainya bergeser juga tidak akan terlalu tinggi karena itu kan gelombang kedua, gelombang pertama sudah cukup karena sekarang sudah sampai hampir 30 persen, sudah lumayan jadi paling banter di bawah 30 persen Sabtu itu," ujarnya.
"Sehingga tidak ada yang perlu kita khawatirkan kemudian kita sudah keluarkan kebijakan perpanjangan masa operasi kendaraan angkutan barang kan nanti sampai besok," tambahnya.