REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan hari ini kembali mendeteksi 68 titik panas yang tersebar di Provinsi Kaltim, mengalami kenaikan ketimbang sehari sebelumnya yang terdeteksi 33 lokasi. "Sebaran 68 titik panas yang terdeteksi ini sudah diinformasikan ke pihak terkait agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Rabu (26/4/2023).
Sebanyak 68 titik panas tersebut terpantau pada Rabu, dan langsung diinformasikan ke instansi terkait, terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di tingkat Provinsi Kaltim maupun kabupaten masing-masing agar segera mendapat penanganan. Sehari sebelumnya yang terdeteksi 33 titik panas, tersebar di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Kutai Timur ada 20 titik, Kutai Kartanegara tujuh titik, dan Kabupaten Berau terdapat enam titik panas.
Sedangkan 68 titik panas yang terpantau hari ini berada di titik koordinat berbeda, meskipun ada juga yang masih dalam satu kabupaten maupun kecamatan yang sama. Sebaran 68 titik panas yang terpantau hari ini berada di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Kutai Timur ada 57 titik, Kutai Kartanegara enam titik, dan Kabupaten Berau terdapat lima titik panas.
Rinciannya adalah lima titik yang terpantau di Kabupaten Berau tersebar pada empat kecamatan, yakni Kecamatan Kelay ada dua titik, Kecamatan Sambaliung, Segah, dan Talisayan masing-masing satu titik yang semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Diyan melanjutkan, di Kabupaten Kutai Kartanegara yang terdeteksi enam titik panas, tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Loa Kulu ada tiga titik, Marang Kayu, Muara Badak, dan Muara Kaman masing-masing satu titik dengan tingkat kepercayaan menengah. Sedangkan 57 titik panas yang terpantau di Kabupaten Kutai Timur, tersebar pada delapan kecamatan, yakni 11 titik di Kecamatan Bengalon, enam titik di Kaubun, tiga titik di Busang, enam titik di Kongbeng, enam titik di Muara Wahau, 12 titik di Rantau Pulung, sembilan titik di Sangatta Utara, dan empat titik di Kecamatan Telen yang semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Ia menjelaskan, sebenarnya bulan ini masih musim hujan, namun terdapat peluang dalam beberapa hari tidak terjadi hujan berturut-turut di sejumlah kawasan, sehingga hal ini berakibat pada biomassa yang kering dan rawan terjadi kebakaran lahan dan hutan (karhutla), maka semua pihak harus saling menjaga dan waspada.
"Kami mengimbau semua elemen masyarakat sama-sama menjaga agar tidak terjadi kebakaran, seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan, tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan, apalagi jika di kawasan tersebut ada hutan atau lahan yang mudah terbakar," kata Diyan.