REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Dua orang sumber mengatakan Presiden Kolombia Gustavo Petro meminta menteri-menteri kabinetnya mengundurkan diri menjelang reshuffle. Ketika presiden dari sayap kiri itu mengatakan ia kehilangan koalisi mayoritas di Kongres.
Keputusan Petro menyusul kekecewaan di House of Representative Kolombia usai debat mengenai reformasi kesehatan yang kontroversial gagal mencapai kesepakatan. Beberapa partai di koalisi pemerintah mengancam tidak akan menyetujui rancangan undang-undang awalnya.
"Hari ini koalisi politik setuju sebagai mayoritas berakhir karena keputusan beberapa presiden partai," kata Petro dalam pesan melalui Twitter, Rabu (26/4/2023).
"Situasi seperti ini mengarahkan kami untuk memikirkan ulang pemerintahan," tambahnya.
Salah satu sumber mengatakan beberapa menteri diperkirakan akan keluar dari kabinet dan beberapa perpindahan posisi. Sejumlah menteri seperti Menteri Pertambangan dan Energi Irene Velez dikritik keras sejak Petro berkuasa sembilan bulan yang lalu.
Petro mendukung menteri-menterinya termasuk Velez meski ketidaksepakatan mengenai proposal reformasi kesehatan sudah mendorong Menteri Pendidikan Alejandro Gaviria mundur.
Salah satu sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan Menteri Dalam Negeri Alfonso Prada dapat mengambialih Kementerian Pertahanan. Sementara beberapa menteri lainnya termasuk Velez dapat mempertahankan posisi mereka.