REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Korlantas Polri memerpanjang rekayasa lalu lintas dengan sistem satu arah (one way) dari KM 414 Gerbang Tol Kalikangkung menuju KM 70 GT Cikampek. Penerapan sistem one way ini diperpanjang hingga Kamis (27/4/2023) pukul 24.00 WIB.
Kepala Bagian Operasi (Kabagops) Korlantas Polri Kombes Pol Eddy Djunaedi, mengatakan perpanjangan tersebut tetap dilakukan dengan melihat kondisi lalu lintas dilihat. Yakni didasarkan pada traffic counting (VCR di bawah ketentetuan), pantauan CCTV dan laporan petugas di lapangan selama tiga jam berturut-turut.
Jika volume kendaraan arus balik tetap banyak, rekayasa lalu lintas dapat dihentikan atau diselesaikan pelaksanaannya. "Sedangkan apabila pada periode tiga jam sebelum jadwal pengakhiran tersebut masih terdapat peningkatan volume lalu lintas yang signifikan ke arah Jaya, dapat dimungkinkan terjadi penyesuaian kembali jadwal pengakhiran rekayasa lalu lintas one way," kata Eddy.
Perpanjangan masa rekayasa lalu lintas ini dikarenakan terjadi kenaikan arus lalu lintas dari arah Timur (Trans Jawa) menuju Barat (Jabodetabek) di sejumlah ruas jalan tol pada Rabu (26/4/2023) hingga pukul 19.00 WIB. Berdasarkan data yang dirilis Korlantas Polri, kondisi sumber arus bangkitan dari arah Timur (Semarang) menuju Jabodetabek, yakni traffic counting KM 428+500 B Jalan Tol Semarang-Solo (arah Jakarta), rata-rata volume lalu lintas selama tiga jam berturut-turut mencapi 2.843 kendaraan per jam.
Kondisi ini, kata dia, masuk dalam parameter rekayasa lalu lintas di mana jumlah kendaraan yang ditoleransi sebanyak 2.800 kendaraan per jam. Kemudian, di Gerbang Tol Banyumanik (arah Jakarta), rata-rata volume lalu lintas selama tiga jam berturut-turut mencapai 3.262 kendaraan per jam, masuk ke dalam parameter rekayasa lalu lintas 3.000 kendaraan per jam.
Selanjutnya, traffic counting di KM 190B Palikanci, rata-rata volume lalu lintas selama tiga jam berturut-turut mencapai 4.222 kendaraan per jam, masuk ke dalam parameter untuk dilakukan rekayasa lalu lintas dengan kapasitas 2.700 kendaraan per jam.
"Volume lalu lintas rata-rata di KM 190B belum terhitung volume lalu lintas dari Gerbang Tol samping di ruas Cipali," kata Eddy.
Eddy melanjutkan, berdasarkan pemantauan melalui CCTV dan pantauan anggota di lapangan masih terjadi peningkatan arus lalu lintas yang cukup merata dari arah Semarang dan Solo menuju arah Barat (Jabodetabek).
Sementara itu, kondisi sumber arus bangkita dari arah Selatan (Bandung) menuju Jabodetabek, terpantau di Gerbang Tol Cikatama, Kalihurip dan Kalimata, rata-rata volume lalu lintas selama tiga jam berturut-turut mencapai 8.419 kendaran per jam, masuk ke dalam parapmeter contraflow Japek sebesar 6.440 kendaraan per jam untuk ketiga gerbang tol tersebut.
Traffic counting di KM 100 B Cipularang, rata-rata volume lalu lintas selama tiga jam berturut turut mencapai 2.720 kendaraan per jam, masuk ke dalam parameter rekayasa lalu lintas sebesar 2.800 kendaraan per jam.
"Berdasarkan pemantauan melalui CCTV dan pantauan anggota di lapangan masih terdapat peningkatan arus lalin yang signifikan dari arah Bandung dan Cileunyi," kata Eddy.
Saat ini, kata Eddy, rekayasa lalu lintas one way sudah dilaksanakan dari KM 414 (GT Kalikangkung) sampai dengan KM 72 (Cikampek). Dilanjutkan dengan rekayasa contra flow dua lajur dari KM 72 (Cikampek) sampai dengan KM 47 Ruas Japek.
"Data volume lalu lintas di atas belum termasuk apabila terjadi hambatan samping yang menyebabkan kepadatan lalu lintas," katanya.
Ia melanjutkan, adanya pemberlakuan diskon tarif Tol Semarang-Jakarta sebesar 20 persen pada 27 April 2023 pukul 06.00 WIB sampai dengan 29 April 2023 pukul 06.00 WIB berpotensi meningkatkan volume lalu lintas. "Berdasarkan hal tersebut di atas, maka rekayasa lalulintas one way di hari kedua arus balik yg dijadwalkan selesai pada pukul 24.00 wib hari ini (26 april 2023), masih akan terus dilanjutkan," kata Eddy.