Kamis 27 Apr 2023 08:44 WIB

Cara, Tempat, dan Waktu Paling Baik untuk Berdoa

Perhatikan adab saat berdoa.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Warga berdoa bersama usai melaksanakan shalat berjamaah di rumah. (ilustrasi)
Foto: Anadolu Agency
Warga berdoa bersama usai melaksanakan shalat berjamaah di rumah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agar doa yang kita panjatkan dapat dikabulkan oleh Allah SWT, maka di dalam berdoa kita harus memperhatikan hal-hal pokok sebelum doa kita panjatkan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum berdoa di antaranya: tata cara, waktu dan tempat berdoa.

 Berdoa merupakan adab, ia juga dapat dimaknai sebagai memohon pertolongan kepada Allah SWT. Namun demikian dalam Islam, berdoa bukan hanya dilakukan bagi mereka yang terkena musibah saja, namun selayaknya bagi tiap-tiap Muslim memang harus memanjatkan doa dalam melakukan apapun.

Baca Juga

Doa merupkan unsur yang paling esensial dalam ibadah. Rasulullah bersabda, "Doa itu ibadah. Tiada sesuatu yang paling mulia dalam pandangan Allah, selain berdoa kepada-Nya, sedang kita dalam keadaan lapang,".

Dalam buku Kumpulan Doa Sehari-Hari terbitan Kementerian Agama disebutkan mengenai tata cara, tempat, dan waktu yang paling baik untuk berdoa. Berikut rinciannya:

Tata cara berdoa

Pertama, menghadap kiblat. Hal ini berdasarkan sebuah hadis bahwa Rasulullah datang ke tempat wuquf di Arafah dan ia menghadap kiblat lalu terus menerus berdoa sehingga tenggelam matahari.

Kedua, membaca hamdalah atau pujian, istighfar, dan shalawat. Salah seorang Sahabat Nabi berkata, "Ketika Nabi Muhammad SAW duduk di masjid, tiba-tiba datang seorang laki-laki masuk, lalu ia shalat. Setelah selesai ia membaca doa, 'Allahummaghfirlii warhamnii'. Maka waktu itu Rasulullah pun berkata, 'Wahai kawan, engkau terburu-buru. Jika Engkau shalat, duduklah dahulu kemudian bacalah puji-pujian kepada Allah. Karena dia yang memiliki pujian itu, lalu Engkau baca shalawat kepadaku kemudian baru berdoa,'. Kemudian datang seorang yang lain setelah shalat ia memuji Allah dan membaca shalawat untuk Nabi Muhammad SAW dan setelah itu Nabi bersabda, 'Berdoalah, (maka) akan dipenuhi,".

Ketiga, dengan suara lembut dan rasa takut. Allah berfirman, "Berserulah (berdoa) kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah engkau berbuat kerusakan dibumi sesudah (Allah SWT) memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak diterima) dan harap (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik,". (QS Al A'raf: 55-56).

Keempat, yakin akan dipenuhi. Di dalam berdoa kita harus yakin dan berprasangka baik kepada Allah, seperti hadis berikut ini, "Sesungguhnya Allah berfirman, 'Aku akan mengikuti prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Dan Aku selalu menyertainya apa bila ia berdoa kepadaKu,".

Waktu yang paling baik untuk berdoa:

Pertama, antara adzan dan Iqamat.

Kedua, menjelang waktu sholat dan sesudahnya.

Ketiga, waktu sepertiga malam yang terakhir.

Keempat, sepanjang hari Jumat.

Kelima, antara dzuhur dan ashar, serta Ashar dan Maghrib.

Keenam, ketika khatam membaca Alquran.

Ketujuh, ketika turun hujan.

Kedelapan, ketika melakukan tawaf.

Kesembilan, ketika menghadapi musuh di medan perang.

Kesepuluh, dalam berdoa sebaiknya diulang tiga kali.

Tempat-tempat yang baik untuk berdoa:

Pertama, di depan dan di dalam Kabah.

Kedua, di masjid Rasulullah SAW (Masjid Nabawi).

Ketiga, Di belakang makam Nabi Ibrahim AS.

Keempat, di atas bukit Safa dan Marwah.

Kelima, di Arafah, Mudzalifah, Mina, dan di sisi jamarat yang tiga.

Keenam, di tempat-tempat yang mulia lainnya seperti masjid atau mushalla.

 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement