REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Microsoft telah melaporkan peningkatan laba sebesar sembilan persen untuk kuartal Januari-Maret. Ini dikarenakan pertumbuhan penjualan komputasi cloud, yang membantu meningkatkan rencananya untuk memperluas penggunaan kecerdasan buatan (AI).
Dilansir dari Japan Today, Kamis (27/4/2023), Microsoft melaporkan laba triwulan mereka sebesar 18,3 miliar dolar AS, atau 2,45 dolar AS per saham, mengalahkan ekspektasi Wall Street untuk pendapatan sebesar 2,24 dolar AS per saham.
Pembuat perangkat lunak itu membukukan pendapatan 52,9 miliar dolar AS pada periode tersebut, kuartal fiskal ketiga, naik 7 persen dari periode yang sama tahun lalu. Analis yang disurvei oleh FactSet sempat memperkirakan Microsoft akan membukukan pendapatan sebesar 51,02 miliar dolar AS untuk kuartal tersebut.
Kuartal ini menandai dorongan ambisius Microsoft untuk memanfaatkan investasinya dalam AI dan kemitraan erat dengan startup OpenAI yang berbasis di San Francisco, dengan peluncuran fitur chatbot AI terbaru mereka di mesin pencari Bing pada Februari lalu.
Microsoft juga mengintegrasikan alat AI serupa ke dalam komputasi cloud dan produk perangkat lunak yang dijualnya ke bisnis dan organisasi besar, meskipun tidak segera terlihat sejauh mana fitur AI ini berperan dalam penjualan secara keseluruhan.
Bisnis komputasi personal Microsoft, yang berpusat pada perangkat lunak Windows-nya, diperkirakan akan melanjutkan penurunan yang dimulai tahun lalu karena ketidakpastian ekonomi dan permintaan yang terbatas. Penjualan triwulan dari segmen itu turun 9 persen menjadi 13,3 miliar dolar AS.
Dari segmen bisnis berbasis cloud Microsoft mengalami peningkatan pendapatan sebesar 16 persen, menjadi 22,1 miliar dolar AS untuk kuartal tersebut. Pendapatan juga tumbuh 11 persen menjadi 17,5 miliar dolar AS dari segmen perangkat lunak produktivitas Microsoft, yang berpusat di sekitar rangkaian produk tempat kerja Office seperti email.