REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sidang banding terdakwa anak AG akan digelar di Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta, Kamis (27/4/2023) hari ini. Hakim tinggi Budi Hapsari akan menjadi pengadil tunggal dalam persidangan tingkat kedua terdakwa anak terkait kasus penganiayaan berat, yang direncanakan terhadap korban anak DO tersebut.
Pejabat Humas PT DKI Binsar Pamopo Pakpahan mengatakan, putusan banding akan dibacakan terbuka untuk umum. “Sesuai dengan jadwal persidangan, maka putusan di tingkat banding dalam perkara tersebut akan dibacakan hari ini,” kata Binsar saat dikonfirmasi, Kamis (27/4/2023).
Binsar mengatakan, sidang banding anak AG tak harus menghadirkannya sebagai terdakwa. Pihak jaksa penuntut umum (JPU), sebagai pengaju kontra banding, pun tak perlu hadir. Menurutnya, mekanisme peradilan banding tak mewajibkan para pihak untuk mendengarkan langsung putusan di pengadilan.
Terdakwa anak AG sebelumnya sudah divonis bersalah di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Senin (10/4/2023). Atas vonis tersebut, hakim tunggal Sri Wahyuni Batubara menghukum perempuan 15 tahun itu dengan hukuman selama 3 tahun 6 bulan penjara.
AG dinilai terbukti turut serta melakukan penganiyaan berat yang direncakan terhadap korban anak DO. Hukuman terhadap anak AG itu lebih ringan dari tuntutan JPU yang meminta hakim menjatuhkan hukuman selama 4 tahun. Namun, tim pengacara AG mengajukan banding atas vonis dan hukuman tersebut.
Pada 17 April 2023, tim pengacara anak AG, resmi mengajukan memori banding ke PT DKI Jakarta melalui PN Jaksel. Jaksa pada hari yang sama juga melawan banding ajuan pengacara terdakwa anak itu, dengan tetap menggunakan hak kontra bandingnya ke pengadilan tingkat kedua.
Dalam kasus penganiyaan berat terhadap korban anak DO ini, selaian AG, dua pelaku penganiyaan lainnya belum disidangkan. Yakni tersangka Mario Dandy, dan Shane Lukas yang masih dalam penahanan di kepolisian.