Kamis 27 Apr 2023 12:43 WIB

Dradjad: Pasangan Ganjar-Erick Thohir Paling Banyak Digaungkan di PAN

Aspirasi kader PAN akan jadi pertimbangan Zulhas dalam mengambil keputusan.

Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo mengatakan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir paling banyak digaungkan di PAN.
Foto: ANTARAFOTO
Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo mengatakan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir paling banyak digaungkan di PAN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad WIbowo mengatakan, pemegang hak suara di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN banyak yang menggaungkan nama Ganjar Pranowo sebagai capres dan Erick Thohir sebagai cawapres.

"Memang ada yang condong ke nama lain, tapi dua nama itu yang paling banyak disebut,” kata Dradjad menanggapi konstelasi capres-cawapres yang sedang berkembang, Kamis (27/4/2023).

Dradjad menjelaskan, menurut AD/ART PAN, keputusan capres-cawapres dibuat dalam rakernas. Dalam Rakernas 2022 PAN memberi mandat sepenuhnya kepada Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, mengenai pengusungan capres-cawapres ini.

"Jadi, secara formal, sebelum ada keputusan lain dari Rakernas PAN dan atau belum diumumkan resmi oleh ketum, secara formal PAN belum mengusung capres-cawapres,” ujar Dradjad, yang juga ekonom senior INDEF ini. 

Namun, secara real politik, menurut dia, jika melihat suara yang berkembang pada saat rapat koordinasi PAN pada 26 Februari 2023 di Semarang, banyak pemegang hak suara Rakernas PAN yang menggaungkan nama Ganjar sebagai capres dan Erick Thohir sebagai cawapres.

Aspirasi tersebut, Dradjad melanjutkan, akan menjadi bahan pertimbangan Zulhas. Selain itu, Zulhas juga akan mendiskusikan pengusungan capres-cawapres ini dengan unsur pimpinan PAN yang lain. Termasuk, antara lain dengan Hatta Radjasa, Soetrisno Bachir, dan Dradjad Wibowo.

"Tentu saja, sebagaimana sering disampaikan oleh ketum dalam berbagai kesempatan, ketum juga akan mendiskusikan juga dengan Presiden, para ketum parpol yang lain, dan para stakeholders PAN,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement