Kamis 27 Apr 2023 12:45 WIB

Kasus Anak Polisi Menganiaya Pemuda, Ulama: Cermin Buruknya Akhlak

Seorang anak polisi menganiaya pemuda di Medan.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
 Kasus Anak Polisi Menganiaya Pemuda, Ulama: Cermin Buruknya Akhlak. Foto:  Penyekapan dan penganiayaan. Ilustrasi
Foto: vccoordinator.wordpress.com
Kasus Anak Polisi Menganiaya Pemuda, Ulama: Cermin Buruknya Akhlak. Foto: Penyekapan dan penganiayaan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Tindakan penganiayaan yang dilakukan anak AKBP Achiruddin Hasibuan, Aditya Hasibuan kepada mahasiswa bernama Ken Adrian mencerminkan buruknya akhlak pelaku. 

Syeikh Umar bin Ahmad Baradja ketika merinci tentang bentuk-bentuk akhlak buruk dalam kitabnya Akhlaqul Lil Banin jilid I menyebutkan salah satu bentuknya adalah suka berkelahi, bertengkar, mengolok-olok, tidak menyayangi yang lebih muda dan tidak menghormati yang lebih tua. 

Baca Juga

Berikut penjelasan Syekh Umar bin Ahmad Baradja:

- وَيَصْدُقُ فِى كَلَامِهِ, وَيَتَوَاضَعُ مَعَ النَّاسِ, وَيَصْبِرُ عَلَى الْأَذَى, وَلَا يُقَاطِعُ الْأَوْلَادَ, وَلَا يَتَخَاصَمُ مَعَهُمْ, وَلَا يَرْفَعُ صَوْتَهُ إِذَا تَكَلَّمَ أَوْ ضَحِيْكَ

Dan seorang anak yang beradab selalu jujur dalam setiap perkataannya, dan bertawadhu (rendah hati) sesama manusia, dan bersabar atas gangguan dan tidak memutuskan hubungan dengan Anak-Anak (Tetangga), tidak pula berkelahi bersama mereka, dan tidak meninggikan suara apabila sedang berbicara atau tertawa.

 ألْوَلَدُ الْوَقِحُ : لَا يَتَأَدَّبُ مَعَ وَالِدَيْهِ وَأَسَاتِذَتِهِ, وَلَا يَحْتَرِمُ مَنْ هُوَ أكْبَرُ مِنْهُ ,

وَلَا يَرْحَمُ مَنْ هُوَ أَصْغَرُ مِنْهُ، وَيَكْذِبُ إذَا تَكَلَّمَ ، وَ يَرْفَعُ صَوْتَهُ إذَا ضَحِيْكَ، وَ يُحِبُّ الشَّتْمَ ، وَالْكَلَامَ الْقَبِيْحَ ، وَالْمُخَاصَمَةَ وَيَسْتَهْزِئُ بِغَيْرِهِ ، وَيَتَكَبَّرُ عَلَيهِ ، وَلَا يَسْتَحْيِ أَنْ يَعْمَلَ قَبِيْحًا ، وَلَا يَسْمَعُ النَّصِيْحَةَ.

Seorang anak yang buruk akhlaknya, dia tidak beradab kepada kedua orang tuanya dan para pengajarnya, ia tidak menghormati orang yang lebih tua darinya, ia tidak menyayangi orang yang lebih muda darinya, ia selalu berbohong apabila berkata-kata, dan mengangkat suaranya apabila tertawa, dan ia suka memaki, dan berkata yang tercela, dan bertengkar serta memperolok-olok orang lain, dan ia menyombongkan diri, dan ia tidak malu kalau berbuat yang tercela, dan ia tidak suka mendengar nasihat.

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement