REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam sebuah hadis dikatakan bahwa bulan Syawal adalah bulan Nabi Muhammad SAW menikah dengan Aisyah. Masyarakat Aceh juga banyak yang melangsungkan pernikahan di bulan Syawal.
Penghulu Ahli Muda dan Kepala KUA Kecamatan Susoh di Kabupaten Aceh Barat Daya, Roni Haldi mengatakan, hampir di semua KUA di wilayah Aceh mengalami peningkatan angka pernikahan saat memasuki bulan Syawal. Bagi masyarakat Aceh, bulan Syawal dianggap sebagai bulan yang baik untuk menikah.
"Termasuk di KUA di Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya, mengalami peningkatan jumlah pernikahan," kata Roni saat dihubungi Republika, Kamis (27/4/2023).
Roni mengatakan, di bulan Ramadhan nyaris tidak ada pernikahan. Tapi ada banyak yang daftar menikah ke KUA pada bulan puasa. Mereka yang daftar menikah di bulan Ramadhan ke KUA, biasanya akan melangsungkan pernikahan setelah hari raya Idul Fitri atau di bulan Syawal.
Ia menambahkan, di KUA yang ada di Aceh pada umumnya, jumlah pernikahan naik hanya di bulan Syawal. Pernikahan tetap paling banyak terjadi di bulan Syawal dibanding di bulan-bulan lainnya.
"Sampai hari ini pemahaman (menikah yang terbaik di bulan Syawal) tidak lekang di tengah masyarakat Aceh," ujar Roni.
Roni mengatakan, sampai tanggal 6 Syawal 1444 Hijriyah atau 27 April 2023 sudah ada sekitar 20 pasangan akan melangsungkan pernikahan di bulan Syawal. Mereka ada yang menikah di KUA, dan menikah di luar KUA misalnya di masjid atau di rumah.
Berdasarkan data dari Kementerian Agama RI, di bulan Syawal tahun 1443 Hijriyah terdapat 195.449 peristiwa nikah. Sementara di tanggal 1-5 Syawal 1444 Hijriyah sudah ada 14.627 peristiwa nikah.