Kamis 27 Apr 2023 15:15 WIB

BSI dan Muamalat Jadi Bank Syariah Terfavorit, Ekonom: Faktor Pionir

BSI dan Muamalat adalah kelompok bank syariah pionir.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
ank Syariah Indonesia (BSI) menjadi bank paling favorit menurut hasil survei Republika pada 20-26 April 2023 yang diikuti 6.006 responden di seluruh Indonesia dan luar negeri.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
ank Syariah Indonesia (BSI) menjadi bank paling favorit menurut hasil survei Republika pada 20-26 April 2023 yang diikuti 6.006 responden di seluruh Indonesia dan luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi bank paling favorit menurut hasil survei Republika pada 20-26 April 2023 yang diikuti 6.006 responden di seluruh Indonesia dan luar negeri. Hasilnya, BSI menjadi bank paling favorit dengan menguasai 66,57 persen dari total nasabah bank syariah di Indonesia.

Sementara, Bank Muamalat ada di angka 10,96 persen diikuti BCA Syariah 7,28 persen, BTN Syariah 3,15 persen, BJB Syariah 2,36 persen, Bank Jago Syariah 2,36 persen. Kemudian, Maybank Syariah Indonesia 1,93 persen, BTPN Syariah 1,62 persen, Bank Mega Syariah 1,23 persen, Bank Bukopin Syariah 1,22 persen, dan Bank Panin Syariah 1,17 persen.

Baca Juga

Direktur Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan BSI dan Muamalat menjadi bank syariah terfavorit. Pertama, factor first mover advantage, di mana BSI dan Muamalat adalah bank syariah pertama.

"BSM yang merupakan cikal bakal BSI pada 1999 dan Muamalat pada 1992, sebagai pemain pertama di industri perbankan syariah membuat mereka menjadi top of mind sekaligus brand image terbaik di mata nasabah," ujarnya kepada Republika, Kamis (27/4/2023).

Kedua, hingga kini kedua bank tersebut adalah bank syariah dengan aset terbesar, BSI terutama setelah merger dan Muamalat terutama setelah pengambilalihan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Sebagai bank syariah dengan aset terbesar, BSI dan Muamalat juga memiliki jaringan kantor terbesar dan produk yang relatif lengkap sehingga menjadi daya tarik yang kuat bagi nasabah.

Ketiga, daya saing BSI dan Muamalat yang semakin baik, di mana kini return dari produk penghimpunan dan pricing dari produk pembiayaan keduanya semakin bersaing dengan bank konvensional. Selain ketiga faktor utama tersebut, terdapat faktor lainnya, yakni faktor loyalitas dan kepatuhan syariah.

"Nasabah BSI dan Muamalat tergolong nasabah yang loyal, terutama nasabah Muamalat yang merupakan bank syariah pertama," katanya.

Sementara, BSI menjadi kumpulan nasabah BSM, BNI Syariah dan BRI Syariah sehingga loyalitas dari ketiga bank syariah terkumpul di BSI. BSI dan Muamalat juga sejak awal keduanya adalah BUS (bank umum syariah) bukan UUS (unit usaha syariah).

"Sehingga lebih memberikan kenyamanan bagi nasabah secara emosional terutama terkait aspek kepatuhan syariah," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement