Kamis 27 Apr 2023 15:18 WIB

Ribuan Pemudik Tiba di Stasiun Malang

Lebih banyak penumpang yang datang dibandingkan yang berangkat di Stasiun Malang.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Peserta Mudik Bersama BUMN 2023 dengan moda kereta api antre untuk memasuki gerbong kereta di Stasiun Senen, Ahad (16/4/2023). Sebanyak 15.658 pemudik diberangkatkan menggunakan 30 rangkaian kereta api dengan tujuan Surabaya, Malang, Blitar, Solo dan Yogyakarta dalam program mudik bersama BUMN ini.
Foto: Dok KemenBUMN
Peserta Mudik Bersama BUMN 2023 dengan moda kereta api antre untuk memasuki gerbong kereta di Stasiun Senen, Ahad (16/4/2023). Sebanyak 15.658 pemudik diberangkatkan menggunakan 30 rangkaian kereta api dengan tujuan Surabaya, Malang, Blitar, Solo dan Yogyakarta dalam program mudik bersama BUMN ini.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- PT KAI Daop 8 Surabaya mengungkapkan, ada ribuan penumpang yang tiba dan berangkat dari Stasiun Malang. Hal ini berdasarkan data yang terangkum PT KAI Daop 8 Surabaya pada Kamis (27/4/2023) pukul 11.00 WIB.

Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif mengatakan, pada dasarnya lebih banyak penumpang yang datang dibandingkan yang berangkat di Stasiun Malang. Tercatat sebanyak 3.915 penumpang tiba di Stasiun Malang. "Kemudian juga dilaporkan ada 2.826 penumpang berangkat dari Stasiun Malang," kata Luqman.

Menurut dia, mayoritas penumpang yang datang di Kota Malang menggunakan KA dari Jakarta dengan kereta Majapahit dan Matarmaja. Kemudian juga kereta dari Jember-Banyuwangi dengan KA Tawangalun. Lalu ada pula KA dari Yogyakarta dengan KA Kertanegara.

Pada masa arus balik atau mulai 24 April atau H+1 Lebaran sampai 27 April atau H+4, jumlah penumpang yang berangkat di Daop 8 sebanyak 76.375 penumpang. Jumlah ini terdiri atas Stasiun Malang dengan 12.142 penumpang, 20.719 penumpang naik dari Surabaya Gubeng, dan 20.684 orang dari Stasiun Surabaya Pasarturi.

Pada periode yang sama, penumpang yang turun di Daop 8 Surabaya sebanyak 103.539 penumpang. Dari jumlah tersebut, 17.338 penumpang turun di Stasiun Malang. Kemudian sebanyak 35.187 penumpang di Stasiun Gubeng dan 28.636 penumpang di Stasiun Surabaya Pasarturi .

"Lainnya naik dan turun di Stasiun lain yang melayani KA jarak jauh di wilayah Daop 8, seperti Stasiun Sidoarjo, Mojokerto, Bojonegoro, Bangil, dan juga Stasiun Wlingi Kabupaten Blitar," kata dia.

Selama masa arus balik, kata dia, di Daop 8 tidak ada kenaikan yang signifikan terkait jumlah penumpang yang berangkat. Rata-rata penumpang antara 3.000-an per hari. 

Menurut dia, kondisi tersebut berbeda dengan masa arus mudik. Saat itu jumlah tertinggi terjadi pada 19 hingga 20 April. Tercatat ada sebanyak lebih dari 4.000-an penumpang yang berangkat pada H-3 dan H-2 hari raya Idul Fitri 1444 Hijriyah. 

Luqman menilai kondisi tersebut dapat terjadi karena transportasi kereta api masih menjadi favorit masyarakat. Apalagi kereta api memiliki berbagai keunggulan seperti ketepatan waktu, lokasi stasiun yang strategis, kenyamanan di stasiun maupun di atas KA dan sebagainya.

Untuk masyarakat yang akan melakukan perjalanan dengan KA, kata dia, dapat melakukan pemesanan melalui aplikasi KAI Access ataupun mitra resmi lainnya. Jika tanggal favorit yang diinginkan tidak ada, pengguna dapat menggunakan fitur connecting train yang terdapat pada aplikasi KAI Access. "Atau memilih tanggal alternatif lain," jelas Luqman.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement