Kamis 27 Apr 2023 17:10 WIB

Arus Balik Lebaran, Daop 8 Surabaya Layani 76.375 Penumpang 

Pada masa arus mudik, jumlah penumpang harian tembus 26 ribu.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Sejumlah penumpang berada di dalam Kereta Api (KA) Sancaka relasi Surabaya Gubeng-Yogyakarta saat transit di Stasiun KA Madiun, Jawa Timur, Ahad (8/5/2022).
Foto: ANTARA/Siswowidodo
Sejumlah penumpang berada di dalam Kereta Api (KA) Sancaka relasi Surabaya Gubeng-Yogyakarta saat transit di Stasiun KA Madiun, Jawa Timur, Ahad (8/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif menjelaskan, pada hari ke-14 masa angkutan lebaran tercatat lebih banyak penumpang yang datang dibandingkan penumpang yang berangkat dari stasiun di wilayah tersebut. Berdasar data pada Kamis (27/4/2023) pukul 11.00 WIB, penumpang yang datang tercatat sebanyak 24.554 orang. Sedangkan penumpang yang berangkat hanya 17.279 orang.

"Mayoritas penumpang yang datang dari Jakarta dan juga kereta dari bandung, serta kereta dari Yogyakarta," kata Luqman.

Luqman menjelaskan, pada masa arus balik lebaran Idul Fitri 1444 Hijriyah, mulai 24 hingga 27 April 2023, jumlah penumpang yang berangkat dari stasiun di wilayah Daop 8 Surabaya tercatat sebanyak 76.375 penumpang. Rinciannya, 20.719 penumpang naik dari Surabaya Gubeng, 20.684 dari Stasiun Surabaya Pasarturi, dan 12.142 penumpang dari Stasiun Malang

Pada periode yang sama, jumlah penumpang yang turun tercatat sebanyak 103.539 penumpang. Rinciannya, 35.187 penumpang turun di Stasiun Gubeng, 28.636 penumpang di Stasiun Surabaya Pasarturi, dan 17.338 penumpang di Stasiun Malang.

"Lainnya naik dan turun di stasiun lain yang melayani kereta jarak jauh di wilayah Daop 8, seperti Stasiun Sidoarjo, Mojokerto, Bojonegoro, Lamongan, dan juga Stasiun Wlingi, Kabupaten Blitar," ujarnya.

Luqman mengaku, selama masa arus balik, di wilayah Daop 8 Surabaya tidak ada kenaikan yang signifikan terkait jumlah penumpang yang berangkat. Rata-rata penumpang antara 18 ribu hingga 20 ribu per hari. Berbeda dengan masa arus mudik, di mana  jumlah penumpang harian tembus 26 ribu.

"Jumlah tertinggi terjadi pada 19 dan 20 April, sebanyak lebih dari 26 ribu penumpang yang berangkat," kata Luqman.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement