REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film terbaru Tom Cruise, Mission: Impossible - Dead Reckoning Part One, hampir menjadi proyek gagal. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh sutradara dan penulis naskah film, Christopher McQuarrie.
Hal pertama yang menghambat proyek film adalah lokasi syuting yang berada di Italia pada Februari 2020, waktu yang tepat saat pandemi Covid-19 mulai melanda. Sama seperti negara lain, Italia juga terdampak dan menerapkan aturan pembatasan.
"Kami berada di Venesia, Italia, dua hari lagi syuting pada Februari 2020. Kami berada di salah satu negara yang paling terdampak awal pandemi," kata McQuarrie, dilansir Fox News, Kamis (27/4/2023).
McQuarrie juga menghadapi sejumlah tantangan lain selama proses syuting film di Inggris, Dubai (Uni Emirat Arab), dan Norwegia. Salah satu aktor Nicholas Hoult yang berperan sebagai penjahat harus keluar dari proyek karena komitmennya untuk serial The Great yang tayang di Hulu.
Ini membuat peran Hoult digantikan oleh Esai Morales. McQuarrie mencatat salah satu bintang film, Hayley Atwell, mungkin telah berada di proyek ini selama lebih dari 100 hari sebelum dia melakukan adegan dialog pertamanya karen produksi mejadi kacau.
Meskipun banyak kekacauan dalam produksi film, McQuarrie tidak pernah menyerah untuk menyelesaikan filmnya. Apalagi, ada Cruise yang menjadi bagian dalam proyek.
"Kami ingin mengatakan kekacauan bisa menjadi kesempatan untuk memberikan yang terbaik. Kami tidak mengundang kekacauan, tetapi kami menerimanya sebagai bagian dari proses," ujar dia.