REPUBLIKA.CO.ID, DAEGU -- Dua anak babi muncul di depan sebuah lokasi konstruksi masjid yang sedang dibangun di dekat pintu masuk barat Universitas Nasional Kyungpook, di Daegu, Korea Selatan.
“Orang-orang yang tinggal di dekat masjid telah memutuskan memelihara dua ekor anak babi. Kami beternak babi seperti orang lain memelihara anjing atau kucing di rumah,” kata komite warga lingkungan Daehyeon di Daegu, Selasa, (25/4/2023).
Dilansir di Hankyoreh, Rabu (25/4/2023), sebuah kelompok dibentuk untuk menentang pembangunan masjid. Warga memelihara babi karena di dalam Islam, babi dianggap najis.
Kemudian, kelompok warga penolak masjid membeli dua anak babi masing-masing seharga 300 ribu won. Baru berumur beberapa bulan, anak babi itu diberi nama "Daehan" dan "Minguk" jika digabung bersama-sama, nama-nama itu berarti "Republik Korea".
Seorang warga berusia 53 tahun dari lingkungan Daehyeon bermarga Kim setuju merawat babi-babi tersebut. "Kami menamakannya demikian karena kami berusaha melindungi negara kami," kata Kim.
Dia berencana membawa babi berkeliling setiap hari, seperti anak anjing. "Saya akan mengantar mereka melewati gang di depan masjid setiap hari dan juga akan membawa mereka ke aksi unjuk rasa kami," ujar dia.
Itu termasuk aksi unjuk rasa yang dijadwalkan digelar di depan Kantor Distrik Buk Jumat ini, (28/4/2023). Warga yang menentang pembangunan masjid telah meningkatkan protes mereka saat tanggal penyelesaiannya semakin dekat. Gwon Yo-han, yang mengetuai komite pengarah Forum Hak Asasi Manusia Etis mengadakan protes di depan lokasi konstruksi dengan tanda bertuliskan, “Pembangunan masjid Islam di perumahan Daehyeon daerah bukan hanya masalah agama tetapi pelanggaran kedaulatan."
Selama protesnya, dia menghentikan mahasiswa Muslim dan memberi isyarat kepada mereka untuk melihat tandanya saat mereka pergi setelah sholat di area sholat sementara di depan lokasi konstruksi. Menjelang penempatan beton untuk masjid, warga yang menentang membawa kulkas industri dengan tiga kepala babi di dalamnya pada (17/4/2023).
Mereka juga memamerkan topeng berbentuk kepala babi. Dengan cuaca yang semakin hangat, pembusukan kepala babi yang menyebabkan masalah bau yang parah, warga kini menggunakan cara lain.
Dua warga yang meletakkan kepala babi di depan lokasi konstruksi didakwa dengan tuduhan menghalangi operasi dan menerima perintah untuk membayar denda sebesar 50 ribu won (37 dolar AS). Pembangunan masjid saat ini telah memasuki tahap akhir, dan akan selesai sekitar bulan Juni.